REJANG LEBONG, PB - Belakangan ini wilayah Rejang Lebong tengah dilanda isu peredaran obat-obatan palsu. Bahkan, informasinya obatan-obatan palsu ini sudah beredar luas di kabupaten rejang Lebong. menanggapi isu ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong RL segera mengambil langkah dengan membentuk tim monitoring, guna memastikan peredaran obat-obatan palsu di wilayah REjang Lebong.
"Beberapa hari yang lalu, kita mendapatkan informasi terkait peredaran obat-obatan palsu, khususnya paracetamol. Untuk mengantisipasi hal itu juga terjadi di RL, sejak awal ini kita segera membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan,” ungkap Kepala Dinkes RL H. Asli Samin, S.Kep, M.Kes.
Adapun tugas yang akan dilakukan oleh tim monitoring tersebut, yakni memeriksa seluruh stok obat-obatan yang dijual di toko obat, apotek, puskesmas hingga klinik.
“Kita tidak ingin hal ini juga terjadi di RL, makanya kita segera gerak cepat. Jangan sampai nantinya hal ini menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dimana nantinya terkesan tidak mengambil langkah cepat,” jelas Samin.
Terlepas dari itu, Samin optimis peredaran obat palsu hanya isu belaka. Tidak seperti yang terjadi di wilayah Jawa, Jabodetabek dan beberapa kota besar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, tidak terjadi di Bengkulu khususnya RL.
“Saya yakin di RL masih aman, karena selama ini pemerintah bekerjasama dengan Kimia Farma dan produsen obat-obatan lain yang sudah ternama. Namun demikian, kita tetap akan meng-follow up informasi ini,” jelasnya. (Ifan)