BENGKULU, PB - Bank Indonesia melansir pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada Triwulan II 2016 tumbuh 5,41% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 5,00% (yoy). Angka ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan Sumatera yang berada di level 4,49% (yoy) dan nasional 5,18% (yoy).
(Baca: Ekonomi Bengkulu Terus Tumbuh)
Deputi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bengkulu Christin R. Sidabutar menjelaskan peningkatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu ini disebabkan oleh beberapa faktor. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh ekspansi fiskal daerah yang meningkat cukup signifikan khususnya pada pos belanja pegawai. Terlebih lagi, hal ini terjadi tepat di saat ekspektasi konsumsi masyarakat meningkat menghadapi Ramadhan dan Tahun Ajaran Baru.
Sementara di sisi penawaran, lanjutnya, pergeseran musim panen tabam dan peningkatan produksi TBS paska kenaikan harga CPO juga mendorong sektor pertanian dan industri pengolahan tumbuh cukup optimis.
"Kondisi ini mendorong konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah tumbuh cukup signifikan," kata Christin, Selasa (30/8/2016).
Namun demikian, beberapa kebijakan pemerintah pada tahun ini diperkirakan bakal menghambat laju pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2016. Beberapa kebijakan tersebut misalnya penundaan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh Kemenkeu, penghematan tunjangan profesi guru dan lainnya akan berdampak pada perlambatan ekonomi untuk Bengkulu.
Lebih lanjut, Christin menyampaikan, dari sisi sektoral, perlambatan diperkirakan dari sektor pertambangan, industri pengolahan, perdagangan dan administrasi pemerintah. BI sendiri memperkirakan kondisi-kondisi tersebut akan membuat pertumbuhan ekonomi Bengkulu berada pada level 5,0-5,4% (yoy).
"Untuk Triwulan IV juga diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,0-5,4% (yoy) dengan bersumber pada Konsumsi Rumah Tangga, investasi dan kinerja ekspor," paparnya.
Sementara di sisi sektoral, menurut Christin, pertumbuhan ekonomi diperkirakan ditopang oleh sektor transportasi dan pergudangan. "Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum seiting dengan hari libur juga akan ikut menopang," pungkasnya. [IC]