Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Damri Tembus Rute Rena Semanek

[caption id="attachment_33659" align="alignleft" width="300"]Damri Ilustrasi[/caption]

BENGKULU TENGAH, PB - Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Pariwisata (Dishubkominfopar) Bengkulu Tengah tengah menjajal kerja sama dengan perum Damri untuk menuntaskan minimnya operasi angdes dari dan menuju kawasan perkantoran di desa Rena Semanek, tak lain untuk pengangkutan karyawan dan PNS.

Namun sayangnya, kerjasama ini masih terkendala rute jalan yang belum bisa dilalui armada Damri mengingat jalan menuju pusat ibukota itu belum sepenuhnya diperbaiki. (Baca juga: Bantuan Angkutan Desa Disalahgunakan)

"Ya itulah kami masih menunggu perbaikan jalan dari pihak terkait kapan bisa diperbaiki khususnya diperlebar serta jembatan yang melintas di tempat itu aman dilewati kendaraan Damri," kata Kabid Manajemen Darat, Herwanto kepada pedomanbengkulu.com, Rabu (31/8) di kantor Dishub, di desa Nakau.

Herwanto mengungkapkan bentuk kerjasama itu sudah disetujui pihak Damri hanya mereka meminta jaminan kemanan dan kelancaran kelas jalan selama melintasi jalur tersebut. Bila hal itu dipenuhi dalam waktu dekat armada Damri dapat langsung tembus menuju ibukota kabupaten Benteng.

"Kami harapkan perbaikan menuju Rena Semanek segera diperbaiki baik kelas jalan maupun lebar jalan. Karena pihak Damri mensyaratkan jalan yang akan dilalui armada mereka aman untuk dilintasi. Kalau dilihat dari sikon sekarang, nampaknya perlu perbaikan menyeluruh. Jembatan saja masih satu jalur, dan masih papan, bisa-bisa membahayakan keselamatan penumpang dan bus Damri," ungkap Herwanto.

Lebih jauh tambah Herwanto, saat ini kendaraan angdes belum melintasi rute Rena Semanek dan desa-desa sekitarnya. Di samping belum adanya ketentuan trayek, jumlah armada angdes yang beroperasi juga belum memungkinkan. Hal yang paling mendasar lainnya, warga kebanyakan telah memiliki sepeda motor sehingga penggunaan armada angdes jarang dioptimalkan.

"Minimnya armada dan belum adanya trayek belum bisa memastikan alur transportasi menuju ibu kota itu lancar dan sesuai yang diharapkan. Kondisi sekarang juga, jumlah motor lebih banyak ketimbang Angdes, warga pun lebih memilih motor. Kita juga tahu bila pemilik angdes bakal merugi bila memaksakan diri beroperasi tanpa penumpang," jelas Herwanto.

Terkait perbaikan jalan, Bupati Benteng, H Ferry Ramli di dalam setiap penyampaiannya mengungkapkan infrastruktur jalan khususnya di desa-desa adalah prioritas utama kebijakan pembangunan kepemimpinannya. Hampir seluruh alokasi APBD disedot untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

"Saya bupati pro rakyat, saya sengaja tidak membangun rumah dinas bupati dan wakil bupati, tetapi lebih mementingkan perbaikan jalan. Untuk jalan ibukota sudah kita siapkan jalan dua jalur yang dimulai di depan kantor bupati, langsung menuju pusat perkantoran desa Rena Semanek, sudah kita bebaskan (lahannya)," sampai Ferry. (Dedy Irawan)