BENGKULU, PB - Banyaknya trafic light atau kerap disebut lampu lalu lintas di Kota Bengkulu yang rusak dan tidak berfungsi disebabkan karena anggaran pemeliharaan Trafic Light Minim. Untuk pihak Dishubkominfo akan mengusulkan tambahan anggaran pemeliharaan Trafic Light (Lalu lalu lintas) agar pemeliharaan lampu jalan bisa dilakukan dengan secara berkala dan berjalan maksimal.
Banyaknya lalu lalu lintas yang tidak berfungsi atau rusak di wilayah Kota Bengkulu mulai dikeluhkan warga kota. Padahal, beberapa kawasan merupakan poros jalan yang padat dilalui warga Kota Bengkulu, seperti dikawasan Simpang Sukamerindu, Cimanuk, Padang Harapan, Simpang Kompi, Sawah Lebar, Lingkar Barat.
Selanjutnya dikawasan, Simpang Brimob, Simpang Lingkar Timur, Simpang Taman Remaja hingga Simpang Hibrida. Bahkan cukup miris karena dibeberapa titik kawasan tertentu, lampu lalu lintas tidak dapat berfungsi.
Plt Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Kota Bengkulu, Mardi Kusuma, mengatakan kerusakan tersebut terjadi dikarenakan faktor cuaca hingga gangguan korsleting. Selain itu, lampu tersebut banyak yang telah sudah lama dan tidak layak pakai.
Untuk itu, dibutuhkan anggaran pemeliharan sebesar Rp 120 juta. Namun, sampai saat ini anggaran yang dimiliki Dishubkominfo Kota Bengkulu belum memadai, akibatnya, banyak lampu lalu lintas yang tidak mendapatkan perawatan.
"Sementara ini anggaran pemeliharaan tersebut sebesar seratus dua puluh juta, kalau begini kita masih kekurangan dana. Banyak lampu yang sudah rusak dimakan usia, selain itu kerap kali adanya tali spanduk yang mengikat di badan lampu itu ini masalahnya," ujarnya.
Dishubkominfo mengaku membutuhkan dana yang cukup besar untuk perawatan tersebut, pihaknya butuh dana sekitar 400 juta hingga 500 juta untuk pemeliharaan. Lanjut Mardi, Untuk anggaran tahun 2017 pihaknya telah mengusulkan anggaran perawatan traficc light sebesar Rp 1,9 Milyar. Anggaran yang cukup besar ini guna pengadaan rambu lalu lintas serta perawatan tarffic light.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu Suimi Fales mengatakan hal tersebut termasuk kebutuhan urgent masyarakat. Maka dari itu, pihaknya tidak mempermasalahkan besarnya anggaran dana tersebut demi kepentingan masyarakat. [RU]