BENGKULU TENGAH, PB - Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Semarang belajar ke Kabupaten Benteng terkait perpindahan ibukota kabupaten tersebut ke daerah baru. Studi anggota kimisi tersebut terkait alur perpindahan yang akan dilaksanakan kabupaten Benteng dalam beberapa waktu yang akan mendatang.
"Ya kalau di Benteng kan perpindahan lahan ibukota berdasarkan hibah sementara kabupaten kami (Semarang-red) lebih pada lahan baru yang dibeli pemerintah. Jadi kami melihat alurnya seperti apa. Dan kami lihat kabupaten Benteng positif," kata Askaryanti, Anggota DPRD Semarang kepada PB, Selasa (6/9), di kantor DPRD Benteng, di desa Rena Semanek.
Menurut Askaryanti, selaku kabupaten baru alur perpindahan ibukota Benteng sangatlah luar biasa. Karena hal itu merupakan pencapaian positif. Mengingat perpindahan ibukota kabupaten membutuhkan persiapan matang. Kabupaten sebagai contoh yang bisa dijadikan perbandingan pola perpindahan ibukota kabupaten di Indonesia.
"Kami lihat luar biasa ya karena sebagai kabupaten baru, perpindahan ibukota membutuhkan persiapan matang karenanya kami ingin studi ke kabupaten ini," tambah Askaryanti.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bentebg, H Rahmat Ali yang menyambut rombongan 15 orang DPRD Semarang mengakui senang adanya kunjungan itu karena selain menambah masukan informasi kedatangan rombongan juga bisa mengenalkan kabupaten Benteng ke ke pulau Jawa dan Indonesia.
"Kami menyambut baik kunjungan itu karena memang ibukota kabupaten Benteng sekarang belum resmi definitif. Saat ini pusat pemerintahan masih berada di desa Ujung Karang. Dimana usulan perangkat pendiri Benteng dulu berada di Gunung Bungkuk," kata politisi Hanura.
Rombongan yang terdiri dari 15 orang ini diterima Anggota Komisi II DPRD Benteng. Usai kunjungan rombongan DPRD Semarang langsung menuju Bandara Fatmawati. (Dedy Irawan)