BENGKULU, PB - Total Ekspor Provinsi Bengkulu Juli 2016 mencapai nilai sebesar US$ 7,58 juta. Nilai Ekspor ini mengalami penurunan sebesar 32,31 % jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016 yang sebesar US$ 11,20 juta (month to month). Sementara bila dibandingkan dengan bulan Juli 2015 yang mencapai US$ 11,09 juta (year on year), nilai ini turun sebesar 31,65%.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Aden Gultom menyampaikan menurut pelabuhan muat, ekspor Provinsi Bengkulu masih didominasi oleh pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang mencapai US$ 4,38 juta (57,76 %).
Dilanjutkan, melalui pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat mencapai US$ 2,07 juta (27,29%), melalui pelabuhan Sungai Musi/Boom Baru Sumatera Selatan mencapai US$ 1,13 juta (14,94 %) dan melalui Kuala Namu International Airport Sumatera Utara US$ 1,10 ribu (0,01 %).
"Komoditas yang diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai pada bulan Juli 2016 adalah Batubara yang mencapai nilai sebesar US$ 4,17 juta (95,22 %) dan Karet yang mencapai nilai sebesar US$ 0,21 juta (4,78%)," ungkapnya.
Selanjutnya, negara utama tujuan ekspor terbesar Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2016 yaitu India US$ 1,84 juta (24,24 %), Kamboja US$ 1,50 juta (19,76 %), Phlipina US$ 1,46 juta (19,27 %), dan negara lainnya sebesar US$ 2,78 juta (36,73 %).
Untuk impor, Aden mengatakan, Provinsi Bengkulu tidak melakukan impor barang. Sedangkan impor pada bulan Juni 2016 mencapai US$ 0,12 juta dan impor pada bulan Juli 2015 mencapai US$ 0,45 juta. Dengan statistik tersebut maka ia menyimpulkan neraca perdagangan Provinsi Bengkulu Bulan Juli 2016 mengalami surplus sebesar US$ 7,58 juta.
"Sementara neraca perdagangan Bulan Januari – Juli 2016 mengalami surplus sebesar US$ 70,58 juta," kata dia. [IC]