JAKARTA, PB - Kasus Zika telah menyebar secara global ke berbagai negara di dunia. WHO memasukkan kasus ini ke dalam Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Saat ini Indonesia meningkatkan kewaspadaan terkait kasus Zika yang terjadi di Singapura.
Pada saat ini di Indonesia belum ditemukan kasus positif Zika. Adapun 1 kasus yang pernah ditemukan di Jambi didasarkan dari laporan Lembaga Eijkman. Laporan ini dibuat setelah dilakukan penelitian oleh Eijkman ketika terjadi KLB DBD di Jambi pada tahun 2014.
Menkes Nila Farid Moeloek menjelaskan penularan virus Zika adalah melalui nyamuk aedes aegypty, yang merupakan nyamuk yang sama dalam menularkan DBD. Oleh karena itu masyarakat diminta waspada dan lebih berhati-hati ketika bepergian keluar negeri terutama bagi ibu hamil.
"Yang ditakuti dari virus Zika ini kalau ibu hamil yang terinfeksi berisiko memiliki anak yang terkena microchephaly," ujar Menkes.
Di tempat yang sama, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh, menegaskan kembali penemuan satu kasus positif Zika di Jambi yang dilakukan oleh Lembaga Eijkman merupakan hasil dari lembaga Eijkman bukan hasil resmi yang dikeluarkan oleh Kemenkes.
"Perlu saya tegaskan kembali di Indonesia belum ditemukan atau dilaporkan adanya kasus positif Zika pada manusia. Jadi hasil yang ditemukan oleh lembaga Eijkman itu adalah lembaga riset, sementara yang resmi adalah dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) kita," Subuh. [GP]