SIAPA yang tidak kenal kolang-kaling? Buah ini kerap menjadi bahan campuran es campur. Di balik bentuknya yang lonjong, berwarna putih bening dengan tekstur padat, lunak dan kenyal, ternyata kolang-kaling menyimpan khasiat kesehatan yang sangat besar.
Kolang-kaling adalah buah dari pohon aren. Penjualannya dijumpai di pasar tradisional dan modern. Masyarakat Sunda menyebut kolang-kaling dengan nama cangkaleng. Rasa dan baunya unik. Tekstur kenyal inilah yang paling disukai. Kolang-kaling kerap ditemui sebagai pelengkap es. Saat puasa, buah ini menjadi sajian buka utama.
Kolang-kaling tak hanya enak, tapi kandungan gizinya bermanfaat bagi kesehatan dan bisa memulihkan stamina dan kebugaran badan. Kolang-kaling kaya kandungan mineral seperti protasium, iron, kalsium yang bisa menyegarkan tubuh, serta memperlancar metabolisme tubuh. Selain itu, juga mengandung vitamin A, vitamin B dan vitamin C.
Kadar gelatin kolang-kaling cukup tinggi, sehingga bermanfaat mempercepat rasa kenyang dan menghentikan nafsu makan, sehingga cocok sebagai makanan diet. Serat kolang-kaling juga membantu memperlancar proses pembuangan air besar secara teratur.
Kolang-kaling kaya akan serat dan mineral. Setiap 100 gram kolang-kaling mengandung energi 27 kkal, protein 0,4 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 6 gram, serat 1,6 gram, kalsium 91 mg, fosfor 243 mg dan zat besi 0,5 mg. Kadar air kolang-kaling mencapai 94%. Tingginya kandungan mineral seperti kalsium, besi dan fosfor berkhasiat menjaga tubuh tetap bugar dan sehat.
Mengatasi Radang Sendi
Penyakit radang sendi menyebabkan gejala sakit di lutut setelah berjalan beberapa menit atau ketika menaiki tangga. Hal itu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kolang-kaling dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk meredakan penyakit tersebut.
Buah kolang-kaling dimasak dengan cara direbus tanpa menggunakan gula atau pewarna. Dapat juga dibuat manisan dengan menggunakan tambahan gula batu dan daun pandan atau jahe. Kolang-kaling rebus tersebut dapat dikonsumsi setiap hari sebagai camilan sebanyak 100-200 gram per hari.
Kolang-kaling mengandung 52,9% karbohidrat. Karbohidrat dalam daging kolang-kaling umumnya adalah galaktomannan. Dalam dunia farmasi galaktomannan ini menjadi bahan obat beberapa jenis penyakit seperti radang sendi. Galaktomannan berefek analgesik atau pereda sakit sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada radang sendi.
Melancarkan Pencernaan
Kandungan serat kasar dalam kolang-kaling mencapai 39%. Kandungan serat yang cukup tinggi ini baik untuk melancarkan pencernaan. Kandungan serat yang tinggi dan kandungan karbohidrat yang tinggi menjadikan kolang-kaling lebih lama dicerna dalam perut sehingga dapat menekan nafsu makan dan menyimpan energi lebih lama. Serat kolang-kaling yang masuk ke tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas.
Memperkuat Tulang
Banyak masyarakat mengkonsumsi susu sebagai sumber kalsium. Tapi susu mengandung kalori tinggi, sehingga dikhawatirkan bobot tubuh bertambah. Bila kegemukan terjadi, maka sendi semakin sakit, karena tulang tidak kuat menyangga tubuh.
Kolang-kaling mengandung kalsium cukup tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan tulang. Dalam setiap 100 gr kolang-kaling mengandung 91 mg kalsium. Pada susu sapi murni, setiap 100 gr susu sapi murni mengandung 125 mg kalsium. Tingginya jumlah kalsium pada kolang-kaling ini dapat digunakan sebagai sumber kalsium alternatif selain susu.
Makanan Diet
Menurut penelitian, dalam 100 gram kolang-kaling terkandung 0,69 gram protein, karbohidrat 4,0 gram, kadar abu 1 gram, dan serat kasar 0,95 gram. Kadar air kolang-kaling relatif sangat tinggi mencapai 94%, sehingga kolang-kaling terasa segar saat dikonsumsi.
Kadar gelatin yang dimiliki juga cukup tinggi sehingga memiliki manfaat membantu mempercepat rasa kenyang, menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan menurun sehingga cocok dikonsumsi sebagai makanan diet. (Ratima S)