BENGKULU SELATAN, PB -Sepertinya tawa dan senyum Muhammad Ajilu, bayi yang baru berumur dua minggu ini sulit terlihat oleh kedua orang tuanya.
Bayi ini lahir dengan tanpa batok kepala serta pada bagian wajahnya juga mengalami kekurang sempurnaan, seperti layaknya bayi-bayi lainnya yang dilahirkan sehat yang mempunyai mata, hidung, mulut dan batok kepala. Namun bayi laki-laki yang sudah diberi nama oleh kedua orang tuanya Muhammad Ajilu ini malah sebaliknya dan sangat menyedihkan.
Kondisi anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Nawan (36) dan Rosmaniasi (35) warga Desa Anggut Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan ini sangat kritis, sehingga saat Bupati Bengkulu Selatan berkunjung dan menyarankan untuk dirawat di rumah sakit RSUD-HD Kota Manna.
“Ibu mau kerumah sakit, anaknya rawat saja dirumah sakit ya, masalah biaya tidak usah ibu fikirkan. Nanti saya telepon Direktur RSUD,” kata Bupati BS Dirwan Mahmud menawarkan.
Setelah diiyakan oleh Ibu Rosmania, Bupati Dirwanpun langsung menghubungi Direktur RSUD-HD, Redhwan Arif.
Cacat yang dialami oleh bayi Muhammad Ajilu ini diketahui setelah bidan dari salah satu klinik di Kota Manna melakukan USG. Saat dilakukan USG (ultrasonografi) itulah diketahui kalau bayi laki-laki yang ada dalam kandungan Ibu Rosmaniasi ini mengalami kelainan pada organ tubuhnya. “Kalau umur kandungannya sudah cukup,” kata Nawan, ayahanda sang bayi malang ini terlihat pasrah.
Menurut Nawan, setelah diketahui ada kelainan dari USG yang dilakukan di Klinik, bidan di salah satu klinik di Kota Manna BS ini langsung memberikan rujukan ke RSUD-HD. Bayi malang inipun akhirnya dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah Kota Manna.
“Karena keterbatasan biaya, dari hasil kesepakatan keluarga Ajilu kami putuskan untuk di rawat dirumah,” kata Nawan ayahanda bayi malang ini.
Anak pertama dari pasangan Nawan dan Rosmaniasi ini juga mengalami cacat pada organ tubuhnya, dia hanya bisa duduk dan tanpa bisa bicara. Anak keduanya perempuan sehat walafiat, anak ketiga laki-laki juga sehat seperti anak-anak yang sehat lainnya. [Apd]