SELUMA, PB - Lembaga PESONA Bengkulu bekerjasama dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Pemda Seluma menggelar sosialiasi penanggulangan dampak buruk narkoba dan penularan HIV-AIDS.
Sasarannya adalah para pelajar yang duduk dibangku SMA dan SMK yang ada di kabupaten muda tersebut selama bulan Oktober hingga November 2016. Polres Seluma, KPA Provinsi Bengkulu dan perwakilan Lembaga PESONA Bengkulu bertindak sebagai narasumber.
Dikatakan Koordinator Program PESONA, Rinto Harahap, para siswa-siswi yang dilibatkan diambil dari seluruh kelas yang ada di sekolah tersebut untuk menjadi corong pengenalan terhadap bahaya HIV-AIDS dan dampak buruk Narkoba, baik kepada teman-teman kelas mereka maupun kepada masyarakat.
"Harapannya dengan kegiatan ini pelajar mengetahui lebih dini dampak buruk narkoba dan HIV-AIDS sehingga mereka memahami dan tidak akan coba-coba, karena kita tahu bahwa jika seseorang kecanduan Narkoba atau terinfeksi HIV akan secara langsung menurunkan kualitasnya sebagai manusia seutuhnya," kata Rinto kepada Pedoman Bengkulu, Kamis (27/10/2016).
Kegiatan ini sendiri, lanjutnya, murni didasari atas keinginan untuk menyelamatkan generasi bangsa yang akan menjadi penentu Indonesia di masa yang akan datang. Tanpa imbalan apapun, Rinto bersama rekan-rekannya berharap kegiatan yang sama dapat dilakukan di kabupaten/kota lainnya.
Lembaga PESONA Bengkulu sendiri adalah lembaga yang fokus dalam penanggulangan HIV-AIDS di Provinsi Bengkulu. Kerap bekerjasama dengan Dinas Kesehatan baik di daerah maupun provinsi, Lembaga PESONA juga rutin mensosialisasikan tentang program Intitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
Lembaga PESONA Bengkulu sendiri merupakan lembaga rehabilitasi Narkoba sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan (SK) Kementrian Sosial No. 233/HUK/2016 yang siap menerima pecandu Narkoba untuk direhabilitasi menuju pemulihan. [RN]