REJANG LEBONG, PB - Naas dialami puluhan petani sayuran jenis kol yang ada di kawasan Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang. Pasalnya, sejak 5 bulan terakhir, harga jual sayuran kol anjlok di pasaran yaitu senilai Rp.800 dari harga sebelumnya Rp.1.500 per kilogramnya.
Diduga, anjloknya harga kol ini disebabkan lantaran panen serentak yang dilakukan oleh para petani.
"Kerugian yang kami derita cukup besar pak mencapai jutaan rupiah. Sebab, harga jual dak sebanding dengan modal bibit, perawatan, pupul dan racun hama yang kami beli," ujar Syamsul (32) petani kol bulat Desa Sumber Urip, Jum'at (14/10/2016).
Ditambahkan Syamsul, pihaknya saat ini sangat berharap agar pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi dapat melakukan upaya agar harga jual kol ini meningkat. Sehingga dapat mensejahterakan petani.
"Kalau harga kol ini tidak naik maka banyak petani disini akan merugi," ujarnya.
Dibagian lain, Giono (46) salah satu pemilik Gudang Sayur di Desa Sumber Urip mengaku, turunnya harga kol bulat diprediksi karena banyak petani yang serentak menanam kol bulat. Sehingga masa panen kol yang menjadi salah satu tanaman favorit petai sayur ini menumpuk menyebabkan harga jualnya rendah.
(Baca juga: Daya Beli Petani Bengkulu Defisit 7,44%)
"Petani juga dilema. Jika mau menunggu harga kol naik maka kol yang ditanam dan ditunda di panen akan membusuk dengan sendirinya. Terpaksa harus dipanen walaupun murah," ujar Giono. [Ifan]