Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Program Jemput Sakit Pulang Sehat Larikan Anggi ke RSUD Kota




BENGKULU, PB - Program Pemerintah Kota Bengkulu yakni Bengkuluku Peduli dan Jemput Sakit Pulang Sehat Insyaallah kembali melakukan aksi nyata. Kali ini warga Jalan Keswari RT.07/RW. 03 Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu Samban menerima manfaat dari Program ini. Pasangan Mahidin (66) dan Marhayani (54) merasa tak berdaya dengan kondisi Anggi (16) anak bungsu mereka. Dari data terhimpun, Anggi saat ini mengalami malnutrisi kronik akibat adanya gangguan kesehatan. Semula berat badan Anggi 49 Kg tetapi pasca operasi yang dijalaninya awal tahun 2016, saat ini berat badannya menyusut tinggal 24 kg. Anggi dibawa ke RSUD pada Minggu (23/10)

Dari penuturan Ibu Marhayani, pada akhir tahun 2015 silam, anaknya sering mengeluh sakit perut. Karena keterbatasan biaya dan ekonomi keluarga yang sulit, keluhan bungsu dari 5 saudara tersebut diakomodir oleh keluarga di bulan Januari 2016. Anggi di periksa di salah satu dokter ternama di Kota Bengkulu. Hasil diagnosa kala itu melalui USG, Anggi menderita Miom dan Kista. Anggi pun dirujuk ke salah satu rumah sakit di Bengkulu. Anggi harus diperiksa lebih lanjut tentang prakiraan diagnosa awal yakni Miom dan Kista. Ketika dokter yang menangani tersebut telah merasa yakin, maka di lakukan operasi. Dalam proses operasi tersebut ternyata tidak ditemukan Miom dan Kista tersebut melainkan usus buntu yang telah infeksi dan lengket dengan usus besar. "Akhirnya, dokter spesialis bedah tadi ngangkat lah usus buntu tadi," kenang Marhayani.

Tidak berapa lama masih dibulan yang sama, pasca operasi ternyata disela-sela jahitan perut Anggi keluar cairan. sehingga dalam waktu beberapa hari jahitan operasi tadi kembali terbuka menganga. Anggi pun kembali dilarikan ke RS untuk menjalani operasi menutup perutnya. Operasi berjalan lancar. Anggi kembali  ke rumah kontrakan orang tuanya. Sekira Maret, Anggi kembali mengeluh karena ada cairan yang keluar dari perutnya disela-sela jahitannya operasinya.

Siswi kelas IX SMPN 13 Bengkulu ini kembali harus ke Rumah Sakit. Kondisi tubuhnya pun sudah semakin kurus. Anggi dirujuk ke RS di kota Palembang. Selama satu bulan di sana Anggi hanya diberikan cairan infus untuk memperbaiki kondisi umumnya saja. Mahidin sang ayah yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan merasa tidak sanggup untuk membiayai anak tercintanya ini. Anggi pun pulang ke Bengkulu dan kembali harus masuk perawatan di RS di Kota Bengkulu. Ironisnya masalah biaya masih menjadi beban berat keluarga ini. Ditambah lagi dengan menggunakan BPJS Mandiri, ternyata sudah terjadi tunggakan yang cukup besar selama kurang lebih 8 bulan.

Tercatat selama kurun waktu 2,5 bulan terakhir, Anggi hanya diberikan obat-obatan seadanya dari puskesmas. Sedangkan untuk berobat kembali, keluarga ini nyaris patah arang. "Kami beli obat-obatan, kasa, popok selain dari duit yang ado yo dari ado sumbangan kawan-kawan sekolah Anggi ni lah," lirih Marhayani yang tidak berhenti menyeka air matanya melihat kondisi putri terkasihnya tersebut.



Menolak Dibawa ke RSUD Kota

Dirut RSUD Kota Bengkulu, Kadis Kesehatan Kota Bengkulu, Anggota DPRD Kota Bengkulu, Camat Ratu Samban, dan Lurah anggut Atas, pagi tadi Minggu (23/10/2016) turun langsung menjemput Anggi untuk dibawa ke RSUD harus bekerja keras membujuk gadis ini. Pasalnya, Anggi sempat menolak enggan untuk dibawa ke RS. "Ambo nggak pai ke rumah sakit...ambo nggak..," teriaknya sambil menangis.

"Anggi...mau sembuhkan ya nak, supaya bisa sekolah lagi, nanti kita siapkan ruangan khusu untuk Anggi, nggak bercampur sama yang lain," bujuk dr. Lista Cerlyviera Dirut RSUD Kota Bengkulu. Namun penolakan terus terjadi dari mulut Anggi. "Ambo nggak..," tangisnya sembari tangannya yang ringkih meraih benda-benda yang kuat untuk dijadikan pegangan. Sang ibu yang berusaha menenangkan buah hatinya pun nampak tak kuasa. Air matanya kembali beruraian. "nyo (dia, red) ko lah trauma bu," kata Marhayanti.

Sekira 20 menit, akhirnya Anggi "kalah" dengan keadaannya. Dia pun pasrah, ketika tubuhnya yang lemah diangkat tim medis menuju ambulans diujung gang rumahnya. Kedua orang tua Anggi menguatkan hati mendengar celotehan penolakan anaknya untuk dibawah ke RSUD Kota. Secercah harapan bagi mereka adalah Anggi bisa kembali normal dan mendapatkan perawatan yang layak. Kekhawatiran sang ayah karena BPJS yang menunggak pun sirna tatkala ada salah seorang anggota DPRD Kota Bengkulu Reni Haryanti menyatakan akan menyelesaikan tunggakan BPJS keluarga tersebut.

Pengembalian Kondisi

Menurut dr. Lista, langkah awal yang dilakukan saat ini adalah pengembalian kondisi Anggi. Terutama dalam pemenuhan asupan gizi. Hal ini dilakukan bersamaan dengan pendeteksian penyakit lainnya yang diderita oleh Anggi. Sedangkan untuk luka pasca operasi yang menganga akan ditindaklanjuti oleh dokter speasialis. "Pokoknya kita akan lakukan yang terbaik bagi Anggi untuk pengembalian konidisi awalnya," demikiannya. [rilis/humas]



Pewarta : Hendri Akbar

Fotografer : Rangga

Editor : Nugroho Tri Putra