BENGKULU, PB – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Amerika akan melakukan penelitian terhadap kebudayaan tabot yang berlangsung sejak 1 Muharram hingga 10 Muharram mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Dicky Sofjan, Ph.D salah satu dosen S3 Prodi Studi Agama dan Lintas Budaya UGM saat bertemu Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, Selasa (04/10/2016) malam di Balai Kota.
Dikatakan Dicky, dalam penelitiannya akan melibatkan mahasiswa S3 Prodi Studi Agama dan Lintas Budaya UGM asal Amerika yaitu Briyana Britli, Linda dan Laura.
“Selain tentang kebudayaan tabot, mereka juga akan mencari responden masyarakat bengkulu untuk mengetahui apakah masyarakat bengkulu benar-benar mengetahui Tabot,” kata Dicky Sofjan yang juga didampingi dosen dari UNIB.
Selain untuk melakukan penelitian, lanjutnya, mereka juga akan membuat dokumenter terkait kebudayaan tabot ini. “Kami bangga bisa bertemu langsung dengan Bapak Walikota malam ini dan mendukung kegiatan yang akan kami lakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan malam tadi mengatakan, dengan heterogennya masyarakat di Kota Bengkulu semoga dapat membantu penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa UGM.
“Selain melakukan penelitian tentang tabot, semoga juga bisa mengenalkan beragam objek wisata dan sejarah yang ada di Kota Bengkulu seperti Benteng Marlborough, Pantai Panjang, Danau Dendam Tak Sudah, termasuk Batik Besurek dan juga event karnaval batik nasional yang akan digelar pada 18 November mendatang,” kata Helmi Hasan. [rilis/humas]