GENERASI Milenia atau sering disebut Gen Y terbukti benar, berbagai penemuan yang dihasilkan para pelajar menjadi contoh betapa kemampuan kretif, inovatif dan kritis dari para pelajar saat ini menjadi prestasi yang mampu mengharumkan nama bangsa.
Berbagai penemuan tersebut membuat para pelajar Indonesia bahkan sempat mendunia. Karya generasi muda Indonesia saat ini menjadi modal dimasa depan yang dapat menginspirasi banyak kalangan generasi muda lainnya untuk lebih meningkatkan kreativitas dan ide-ide cemerlangnya untuk mengharumkan dan membangun negeri ini.
Nah berikut ini ada beberapa pelajar yang dengan tekun terus melakukan penelitian dan membuat penemuan-penemuan. Penemuan mereka terbukti bermanfaat dan bahkan memenangi berbagai ajang perlombaan Internasional. Berikut ini temuan yang sangat mengagumkan anak negeri:
Lampu seumur hidup temuan mahasiswa Brawijaya
Bakteri yang dimanfaatkan bernama Bioluminescence yang biasanya hidup dengan menempel di tubuh cumi-cumi. Bakteri unik ini mampu mengeluarkan cahaya berwarna biru yang kemudian dimanfaatkan oleh ketiga anak muda kreatif ini di dalam penemuannya. Dengan memasukkan semakin banyak kandungan bakteri, maka cahaya yang dihasilkan akan semakin terang. Kelebihan lainnya dari bakteri ini karena cahaya yang dihasilkan tidak menimbulkan hawa panas.
Cara pembuatannya terbilang sederhana, yaitu hanya dengan memasukkan bakteri yang telah diisolasi dari tubuh cumi-cumi ke dalam sebuah alat bernama biolie. Lampu ini kemudian tinggal di tempatkan di salah satu bagian ruangan yang ingin diterangi. Sementara untuk hal perawatan, hal yang dilakukan pemilik persis seperti tengah merawat hewan peliharaan. Karena hanya dengan memberi makanan organik seperti sayuran yang difermentasi maka lampu ini akan menyala seumur hidup.
2. Lemari es tanpa listrik temuan siswa SD Al Azhar 14 Semarang
Alat penemuan mereka adalah sebuah kulkas tanpa listrik yang dibuat dari bahan stereofoam, pasir, serta air dingin. Cara pembuatan alat ini adalah dengan mengotak-atik stereofoam hingga berbentuk seperti kulkas lalu kemudian mengisinya dengan sayuran yang dimasukkan ke dalam kaleng biskuit. Untuk menjaga agar suhu sayuran tetap dingin, pasir dan air dingin ditaburkan di sekeliling kaleng.
Arya dan Sanika mengaku mendapatkan cara ini setelah keduanya melakukan pencarian di Internet. Darisanalah mereka tahu kalau ternyata pasir dapat menyimpan suhu sehingga akhirnya memutuskan untuk membuat penemuan ini.
3. Alat pendeteksi dini penyakit jantung temuan mahasiswa ITB
Cara kerja alat yang besarnya hanya sebesar telapak tangan ini cukup mudah, yaitu hanya dengan meletakkan alat pendeteksinya di ujung jari orang yang akan diperiksa. Dari proses ini kemudian alat ini akan mendeteksi sinyal darah dari seseorang yang telah dihubungkan via Bluetooth ke ponsel. Warna yang ditunjukkan oleh indikator di ponsel nantinya akan menentukan tingkat kewaspadaan orang tersebut akan resiko penyakit jantung; kalau merah artinya bahaya, kuning hatinya harus berhati-hati, sedangkan hijau artinya aman.
Alat ini sendiri awalnya digunakan sebagai salah satu syarat ketiganya untuk menyelesaikan kuliah yang mereka tempuh. Saat ini alat tersebut masih berada di kampus tempat ketiganya kuliah da nada kemungkinan akan dipatenkan dalam waktu dekat.
4. Pengamanan kendaraan bermotor dengan sidik jari temuan SMK 8 Bandung
Diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan untuk mengembangkan penemuan ini. Hal tersebut karena walaupun komponen yang digunakan terbilang sederhana namun karena sistem perakitannya terbilang cukup sulit sehingga itu sebabnya pembuatannya memakan cukup banyak waktu. Sementara itu untuk pemasangan benda ke kendaraan bermotor hanya diperlukan waktu sekitar dua jam saja.
Cara kerja alat inipun seperti pendeteksi sidik jari pada umumnya, yaitu dengan menempelkan salah satu ujung jari pada alat temuan. Dengan begitu nantinya sistem pada alat ini akan bekerja untuk mengingat sidik jari pemiliknya sehingga kendaraan akan menyala begitu ia mendeteksi sidik tangan pemiliknya. Sebaliknya, apabila alat ini merekam adanya sidik jari lain yang memegang kendaraan bermotor maka mesin tidak akan menyala.
5. Mobil listrik buatan mahasiswa UNP
Mobil ini memiliki panjang 2,2 meter dan lebar 1,1 meter dengan kapasitas angkut yang mencapai 90 Kilogram. Lama pembuatan yang dilakukan untuk penyelesaian adalah hingga 6 bulan dengan biaya pembuatan mencapai Rp20 juta. Selain itu mobil ini dilengkapi oleh teknologi lainnya mulai dari ban, suspensi, serta bagian penunjang lainnya.
Sementara itu untuk pengisian ulang dilakukan selama tiga jam dengan menggunakan motor listrik yang diputar dengan putaran konstan. Mobil ini diselesaikan oleh delapan orang mahasiswa sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi mereka.Untuk saat ini mobil tersebut masih terus dikembangkan oleh pihak UNP agar bisa menjadi lebih baik lagi.
6. Sepatu Anti Pelecehan Seksual
Baterai-baterai tersebut akan mengalirkan listrik bertegangan 450 volt. Pemakai sepatu cukup menyentuhkan sepatunya pada pelaku, maka pelaku akan merasakan sentruman yang cukup membuatnya jera. Temuan Hibar tersebut menarik perhatian banyak kalangan, terlebih para perempuan.
7. Sabut kelapa diubah menjadi Rompi Anti Peluru
Aristio Kevin Ardyaneira Pratama dan M Iqbal Fauzi mengolah sabut kelapa dan fiber, menjadi rompi anti peluru yang tahan dari tembakan serta senjata tajam.
Saat ini rompi anti peluru mereka masih terus disempurnakan agar tahan terhadap tembakan senjata laras panjang juga. Temuan mereka telah memenangi ajang International Science Project Olympiad dan memperoleh medali perak. Mereka berharap temuan mereka dapat diproduksi masal agar bisa dimanfaatkan oleh TNI dan Polri.
8. Biofungisida dari Kulit Randu
Di pasaran, biasanya dibuat dari bahan kimia yang tentu saja berbahaya jika menumpuk di dalam tubuh. Aprilliyani membuat biofungisida dari kulit randu yang telah diolah terlebih dahulu. Penemuan ini membuatnya menjadi juara I dunia dalam bidang Biologi Molekuler di Brasil dan mengalahkan peserta-peserta dari negara lain.
9. Detektor telur busuk
Telur yang diuji akan disinari dengan cahaya dari senter tersebut. Bila cahaya tembus, lampu akan berwarna hijau dan berarti telur tersebut aman dikonsumsi. Sedangkan bila gelap, lampu merah yang menyala dan mengeluarkan bunyi pertanda telur tersebut busuk.
Temuan Wisnu banyak diincar penggiat industri yang ingin membeli hak cipta temuannya. Kedepannya, Wisnu berencana membuat alat detektor telur busuk tersebut dengan karet roda.
10. Senjata elektronik tanpa suara
Senjata elektronik murah dan tanpa suara tersebut modelnya mirip pistol TNI/Polri, namun amunisinya bisa menggunakan logam apa saja, dan tidak pakai bahan peledak karena sistemnya 100 persen elektronikal, senjata tersebut saat digunakan menembak tidak mengeluarkan suara, dan prototipe yang dibuatnya itu memiliki jarak tembak efektif maksimal 15 meter. Proyektilnya boleh apa saja yang penting dari logam yang bisa dipakai dengan elektro magnet, katanya.
Bakat dua siswa SMA di Semarang Jawa Tengah ini patut diacungi jempol. Berawal dari hobi bermain game sederhana, keduanya mampu mengubah sabut kelapa menjadi rompi antipeluru yang ramah lingkungan.
11. Pengharum ruangan dari kotoran sapi
Kotoran sapi difermentasi selama tiga hari kemudian diekstraksi dan dicampur dengan air kelapa, lalu disuling untuk menghilangkan kotorannya. Produk akhirnya berupa pengharum ruangan dengan aroma alami tumbuh-tumbuhan. Pengharum ruangan ini dikatakan ramah lingkungan karena bebas dari aerosol.
12. Alat Penyaring Sampah
Alat yang terinspirasi dari banjir karena sistem saluran air yang dipenuhi sampah ini akan terus dikembangkan oleh tiga sahabat ini. Thundershot mendapatkan medali emas dalam ajang yang diikuti oleh 13 negara dengan total 64 prototipe tersebut. Pembimbing tiga siswi SMA ini sempat mengatakan temuan mereka sekelas tugas akhir mahasiswa.
13. Energi Alternatif dari Urin
Photo Electro System adalah nama dari penemuan tersebut. Prinsip kerja energi alternatif ini yaitu, listrik bertenaga matahari ini ditampung di dalam baterai dan difungsikan untuk menggerakkan mesin 75%, 25% nantinya akan digunakan dalam proses elektrolisasi. Dengan menggunakan elektrolizer ini, elektrolit berwujud urine akan membentuk gas hidrogen dan nitrogen. Membutuhkan waktu sekitar 1.5 menit untuk 1 liter urine. Untuk kualitas urine yang digunakan hanya dari urine manusia sehat. Ini dikarenakan, urine yang mengandung gula atau unsur kimia menyebabkan terganggunya proses elektrolisasi.
Setelah proses elektrolisasi selesai, gas yang berwujud hidrogen akan dialirkan ke fuel cell yang akan menyebabkan terjadinya rekasi penggabungan antara oksigen dan hidrogen, sehingga akan mendapatkan listrik. Kemudian listrik yang dihasilkan tersebut akan dialirkan ke proton exchange membrane fuel cell untuk mengikat proton, sehingga hanya elektronnya saja yang disimpan di dalam baterai yang akan menjadi tenaga penggerak kendaraan tersebut. Uji coba yang dilakukan yaitu dengan mobil remote control.
Sebenarnya, masih banyak lagi pelajar-pelajar Indonesia yang membuat penemuan dan memenangkan ajang internasional. Terbukti, pelajar-pelajar Indonesia bisa menghasilkan karya yang membuat Indonesia bangga. (Yn)