BENGKULU, PB - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra ikut serta dalam gerakan menuju Visit Bengkulu 2020. Guna mendorong kebangkitan pariwisata di Provinsi Bengkulu, Endang yang baru saja dilantik pada 2 November 2016 kemarin ini berkomitmen untuk mempromosikan Bengkulu dalam berbagai kegiatan nasional dan internasional.
"Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan World Bank pada 2018 di Bali. Ada puluhan ribu warga luar negeri yang akan berkunjung ke sana. Untuk delegasi masing-masing negara saja sudah 15 ribu kamar dipesan. Dinas Pariwisata Bengkulu silahkan promosikan Wonderfull Bengkulu disini, bisa kerjasama dengan kita karena ini BI yang selenggarakan," kata Endang dalam Seminar Nasional yang mengangkat tema Pengembangan Potensi Pariwisata Menuju Visit Bengkulu 2020 yang digelar di Ball Room Hotel Santika, Sabtu (5/11/2016).
Momentum lainnya, lanjut Endang, pada bulan Juli 2017, BI juga akan mengadakan Pameran Industri Kreatif di Jakarta selama tiga hari. Ia memastikan, seluruh pelaku usaha industri kreatif akan hadir dalam pameran tersebut.
"Seluruh pelaku industri kreatif di Indonesia ikut disini. Karena omsetnya disini selama tiga hari itu bisa satu sampai tiga miliar rupiah. Industri kreatif di Tasikmalaya omsetnya bahkan bisa lima sampai 10 miliar rupiah," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Bengkulu cukup baik. Ia optimis, bilamana sektor pariwisata di Bengkulu digenjot, maka perkembangan ekonomi di tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno ini akan lebih menggembirakan.
"Kita bisa mencontoh NTB, Jawa Barat dan Bangka Belitung. NTB itu mereka berhasil mentransformasikan ekonomi mereka dari pertambangan ke pariwisata. Sekarang industri pariwisata mereka tergolong maju di Indonesia, bahkan bisa dikatakan salah yang terbaik di dunia," ungkapnya.
"Saya baru seminggu di Bengkulu, tapi saya sudah terpesona dengan wisatanya. Kita punya proklamator yang pernah hidup dan tinggal disini. Tapi belum terjual. Wisata kita belum berhasil membujuk wisatawan ke sini. Sumbangan wisatawan mancanegara misalnya, baru 19 orang yang tercatat ke sini. Bandingkan dengan Jawa Barat yang mencapai 176 ribu wisatawan," lanjutnya.
Seminar Nasional (Semnas) yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Magister Managemen Universitas Bengkulu (UNIB) bekerjasama dengan anggota DPD RI asal Provinsi Bengkulu, Riri Damayanti John Latief.
Menghadirkan Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai pembicara utama, Semnas ini diisi oleh anggota DPD RI asal Riau Intsiawati Ayus, akademisi Universitas Padjadjaran Popy Rufaidah, General Manager PT Telkom Bengkulu, Nugroho Setia Budi dan akademisi UNIB Bayu Dwi Saputra.
Anggota DPD RI asal Bengkulu, Riri Damayanti, mengatakan, cita-cita menuju Visit Bengkulu 2020 ini harus mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak. Tegasnya, Riri mengajak agar segenap komponen seperti mahasiswa, pemangku kebijakan, pelaku usaha, organisasi, LSM dan tokoh-tokoh pemuda dapat bergandengan tangan untuk mewujudkan Visit Bengkulu 2020 itu.
Salah satu komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mewujudkan Visit Bengkulu 2020 ini yang layak mendapatkan dukungan politik dari Pemerintah Pusat adalah pembangunan infrastruktur, sehingga akses menuju Bengkulu dapat lebih terbuka bagi investor dan wisatawan luar.
"Salah satu cara adalah dengan melestarikan kebudayaan daerah, seperti musik-musik daerah harus terus kita berikan ruang untuk berkembang. Jangan sampai karena ikut kekinian musik asli daerah kita hilang. Padahal, musik daerah kita ini lebih indah dari musik lain," ujar Riri yang saat itu mendatangkan JE Ensamble Teater Jengkal, group musik Bengkulu yang mengkreasikan lagu-lagu daerah dengan alat-alat modern dan tradisional untuk tampil menghibur para peserta seminar. [MS]