BENGKULU, PB - Akibat hujan deras yang melanda Provinsi Bengkulu sejak Selasa (8/11/2016), banjir melanda sejumlah kawasan perbatasan antara Seluma dan Kota Bengkulu, Rabu (9/11/2016).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Ir Mulyani, mengatakan, banjir di temukan pada sejumlah titik. Namun belasan desa di Kabupaten Seluma juga mengalami hal yang sama.
"Tadi malam tingginya hingga 1 meter. Tapi sejak pagi ini sudah turun sekira 70 centimeter. Jalan menuju Kantor Camat Kampung Melayu sampai tidak bisa dilintasi karena banjir ini," katanya.
Pantauan BPBD Kota Bengkulu, lanjutnya, banjir merendam hingga sekira 47 rumah dan dua rumah sekolah di Kecamatan Kampung Melayu, Kelurahan Kandang, Kelurahan Kandang Mas, Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Teluk Sepang. Karena kondisi ini, dua sekolah terpaksa diliburkan.
"Di Padang Serai ada tiga rumah sampai saat ini masih terendam, daerah pemakaman umum dua rumah, dekat pemotongan hewan dua rumah, SDN 77 dan SMPN 19. Dua sekolah itu diliburkan. Lalu ada sekitar 40 rumah di dekat perumahan SPBE Betungan. Lalu ada di Bumi Ayu RT 10 air bnaik tapi tidak begitu tinggi seperti sebelum-sebelumnya," tukasnya.
Data terhimpun, di Kabupaten Seluma, sejumlah desa yang terendam banjir diantaranya di Kecamatan Sukaraja, Lubuk Sandi, Ulu Talo, Kecamatan Air Periukan, Ilir Talo, Talo, Seluma Barat dan Seluma Selatan. Jembatan gantung di Desa Cahaya Negeri bahkan ambruk akibat terjangan air.
"Saat ini stok BPBD sedang kosong. Kami menyurati Pemerintah Provinsi. Kalau disana masih ada stok kami minta agar dibantu. Tapi yang pasti tadi malam air semakin surut. Stok kami hanya ada terpal dan ini akan segera kami salurkan," ungkapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kerja bakti membersihkan lingkungan.
"BMKG sudah memberikan peringatan hingga tiga hari ke depan hujan dan angin kencang masih mungkin terjadi. Kita harus waspada. Tingkatkan kerja bakti terutama untuk membersihkan drainase dan gorong-gorong agar air lancar sehingga banjir dapat diantisipasi," demikian Ning, sapaan akrabnya. [Doni Morsi]