REJANG LEBONG, PB - Bantuan terhadap korban kebakaran yang terjadi pada Rabu dini hari (9/11/2016) lalu mulai mengalir. Bantuan mulai berdatangan seperti dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong (RL), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RL, Tim Penggerak PKK RL, persatuan Ibu Bayangkari Polres RL hingga bantuan dari sekolah tinggi yang ada di RL. Pemberian bantuan ini dilakukan di posko pengungsian sementara korban kebakaran yang berada di belakang Makodim 0409 RL atau tepatnya di depan gedung PBSI Curup.
Ketua Tim Penggerak PKK RL, Fitri Hertikasari Hijazi saat memberikan bantuan kepada para korban kebakaran mengatakan, pihaknya memberikan bantuan tersebut saat mendapatkan informasi terkait banyaknya jumlah kepala keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran.
"Kemarin kita mendapatkan informasi tentang banyaknya korban kebakaran ini yaitu sebanyak 28 KK. Sebelumnya kita juga sempat meninjau lokasi kebaran, baru hari ini kita turun bersama Ibu-ibu Bhayangkari, bantuan yang kita berikan berupa bahan sembako, seperti beras, minyak, mie instan dan sebagainya,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (10/11/2016).
Selain itu, sambung Fitri, dalam beberapa hari kedepan pihaknya akan kembali menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran yang masih bertahan di posko pengungsian sementara. Bantuan yang akan diberikan nantinya berupa pakaian yang masih layak pakai.
"Setelah mengobrol dengan korban kebakaran, ternyata yang mereka butuhkan saat ini berupa pakaian. karena saat ini mereka hanya memiliki pakaian dibadan saja, kemudian hal tersebut telah dikoordinasikan dengan staf PKK, bersama ibu-ibu camat dan ibu Waka Polres untuk segera mengumpulkan pakaian bekas yang masih layak,” ujar Fitri.
Dibagian lain, istri Waka Polres RL, Titi Ruri Roberto yang mewakili ibu-ibu Bhayangkari menambahkan, bantuan yang disalurkan kepada korban kebakaran kemarin dilakukan secara spontan. Sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan kembali menyalurkan bantuan berupa perlengkapan pakaian bayi dan dewasa.
“Bantuan beras ada 5 karung, mie instan dan susu, selain itu ada juga tadi ibu-ibu meminta pembalut untuk balita karena disini sendiri korban banyak yang memiliki anak kecil, termasuk baju untuk anak-anak, ibu-ibu bahkan bapak-bapak, mudah-mudahan dalam beberapa hari ini kita berikan, karena kita memberikan bantuan ini secara spontan jadi belum tahu apa kebutuhan para korban ini,” ujar Titi. [Ifan]