REJANG LEBONG, PB - Guna mengantisipasi adanya perpecahan antar umat beragama di Kabupaten Rejang Lebong (RL), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten RL menggelar kegiatan tatap muka antar umat beragama, kegiatan yang dilaksanakan di Aula Gedung Nahdatul Ulama (NU) RL, Senin (21/11) yang dihadiri oleh seluruh tokoh agama di kabupaten RL serta Wakil Bupati Rejang Lebong, Iqbal Bastari.
Dalam penyampaiannya, Ketua FKUB Rejang Lebong, Ngadri Yusro mengatakan, kegiatan dilakukan untuk mengantisipasi isu-isu nasional yang berkembang mengenai perpecahan antara umat beragama. Sebab, isu mengenai agama merupakan hal yang sensitif dan dapat memecah belahkan masyarakat.
"Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kerukunan dan kedamaian umat beragama di Rejang Lebong, seperti yang kita ketahui dampak dari pernyataan basuki Tjahya Purnama beberapa waktu lalu, menimbulkan konflik-konflik umat beragama, supaya tidak melebar kemana-mana kita perlu melakukan antisipasi" ujar Ngadri.
Ditambahkan Ngadri, dengan dilaksanakannya kegiatan tatap muka bersama masing-masing tokoh agama di kabupaten RL ini diharapkan masyarakat RL dengan masing-masing keyakinannya tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang mengatasnamakan agama, meski saat ini dinilai kehidupan beragama dikabupaten RL masih sangat kondusif.
"Di kegiatan ini seluruh tokoh agama hadir juga untuk ikut mendeklarasikan ikrar persatuan umat beragama. Yang berkomitmen tidak akan terjadi perpecahan karena maraknya isu-isu yang dapat memecahkan kebhinekaan," kata Ngadri.
Sementara itu, Wakil bupati Rejang Lebong, Iqbal bastari mengatakan, apabila masyarakat mendapat isu-isu mengenai SARA untuk segera berkoordinasi baik dengan lembaga keagamaan maupun dengan pihak berwajib seperti TNI dan Polri.
"Jika ada isu maupun persoalan tolong langsung dikoordinasikan dengan pihak terkait seperti Polres, Kodim, MUI dan lainnya. Jangan ditindaklanjuti sendiri. Sebab nantinya bisa memicu perpecahan didalam masyarakat dalam menjalankan keyakinannya masing-masing," tegas Wabup.
Pantauan wartawan, tokoh-tokoh yang menyatakan deklarasi tersebut terdiri dari perwakilan Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, MUI, Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSAG), Dewan Pastoral Paroki, Muhammadiyah, NU, LDII dan FKUB Kabupaten Rejang Lebong. (Ifan)