REJANG LEBONG, PB - Sepanjang delapan kilometer jalan tembus Desa Cawang Lama - Desa Duku Ulu - Desa Duku Ilir Kecamatan Curup Timur menuju Desa Tasikmalaya Kecamatan Curup Utara rusak berat.
Jalan yang merupakan jalan sentral usaha tani yang dibangun akhir tahun 2013 lalu saat ini sudah hampir dipenuhi lubang jalan di sepanjang jalan.
Kerusakan jalan yang telah mencapai 70 persen ini disinyalir karena aktifitas penambangan batu gunung dan batu kali yang beroperasi di sepanjang jalan tersebut.
"Bagaimana tidak rusak. Jalan ini dibuat dulunya dengan tujuan untuk mempermudah petani mengeluarkan hasil pertanian. Sebab, di kawasan ini terbentang puluhan hektar areal persawahan dan kebun palawija milik warga. Nah sekarang justru rusak akibat aktifitas angkutan tambang," ujar Sudirman (59) mantan Sekretaris Daerah Rejang Lebong sekaligus warga Desa Cawang Lama Kecamatan Curup Timur, Minggu (13/11/2016).
Dikatakan pria yang pernah ikut mencalon sebagai calon wakil Bupati Rejang Lebong ini, setiap hari setidaknya ada 30 mobil angkutan material yang hilir mudik melintas di jalan yang terbentang di sisi sungai musi kejalo ini.
"Kapasitas tonase jalan ini hanya untuk mobil angkutan hasil pertanian. Tapi pada faktanya justru kendaraan yang melintas adalah kendaraan tonase berat. Belum lagi aktifitas hilir mudik alat berat yang masuk ke dalam lokasi tambang. Wajar saja jika cepat rusak," ujar Sudirman.
Ditambahkan Sudirman, warga berharap agar pemerintah dan aparat terkait dapat memberikan sikap tegas terhadap para pelaku tambang dengan tidak membiarkan kondisi ini terus berlangsung. Sehingga, pembangunan bisa dikatagorikan tepat sasaran.
"Hampir sebagian besar tambang yang beroperasi adalah tambang ilegal. Kami yakin aktifitas armada angkutan material mereka juga tidak disertai rekomendasi dari pihak perhubungan maupun dinas Pekerjaan Umum Rejang Lebong. Sebab, kedua instansi ini sangat tahu tentang kapasitas jalan ini, jadi tidak mungkin memberikan rekomendasi begitu saja," ujar Sudirman. [Ifan]