REJANG LEBONG, PB - Lonjakan harga jual gas elpiji tabung 3 kilogram atau biasa disebut gas melon di kabupaten Rejang Lebong menjadi perhatian serius pemerintah Daerah Rejang Lebong.
Bekerjasama dengan PT Putri Cempaka Lestari, PT Karjan serta Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Rejang Lebong menggelar operasi Pasar (OP) gas elpiji tabung 3 kilogram di dua tempat berbeda, Jumat siang (4/11/2016).
"Untuk PT Putri cempaka Lestari di gelar di GOR Curup. Sedangkan untuk PT Karjan di Kelurahan Jalan Baru. Masing-masing PT mengeluarkan 560 tabung. Per tabung Rp 16.100," ujar Kasi Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian Rejang Lebong, Nahwan saat ditemui di lokasi OP GOR Curup.
Diakui Nahwan, saat ini tabung gas elpiji 3 kilogram terkesan langka ada di Rejang Lebong. Bahkan, jikapun ada harga jual tinggi di tingkat pengecer mencapai Rp 25 ribu.
"Harusnya harga HET elpiji 3 kilogram ini hanya Rp. 16.100. Makanya kita adakan OP untuk mengantisipasi kondisi ini," ujar Nahwan.
Dilanjutkan Nahwan, kondisi tersebut bukan terjadi lantaran pengurangan kuota dari tingkat distributor. Namun, terjadi lantaran penggunaan gas elpiji 3 kilogram tidak tepat sasaran.
"Elpiji 3 kilogram ini adalah program subsidi dan seharusnya digunakan masyarakat ekonomi lemah. Nah yang terjadi saat ini adalah semua kalangan menggunakan gas 3 kilogram. Sehingga, kebutuhan meningkat. Wajar jika terkesan langka," ujar Nahwan.
Sementara itu, Manager Operasional PT Putri Cempaka Lestari, Noan memastikan jika tidak ada pengurangan kuota dari PT pertamina maupun distributor.
"Untuk harga jual yang tinggi itu harusnya ada pengawasan lebih ditingkat pengecer oleh Pemerintah Daerah Rejang Lebong. Jadi pengecer tidak semena-mena menaikan harga. Kalau kami dari dustributor hanya bisa mengawasi di tingkat pangkalan saja," ujar Noan. [Ifan]