BENGKULU, PB - Akademisi Universitas Padjadjaran Popy Rufaidah menilai, strategi promosi wisata di Provinsi Bengkulu selama ini keliru. Menurut dia, pemerintah, para pelaku wisata maupun pengusaha setempat kurang memanfaatkan teknologi internet dalam upaya promosi tersebut.
"Saya sudah buka situs-situs Bengkulu sulit mencari promosi wisata Bengkulu di internet. Ada beberapa tapi itu penjelasannya tidak memadai. Misalnya Visit Bengkulu 2020 dan Karnaval Batik Nusantara, itu belum begitu booming. Saya kira ada yang keliru menjalankan strategi promosi wisata di sini," kata Popy di Hotel Santika Bengkulu, baru-baru ini.
Doctor of Phylosophy dari University of New South Wales Sydney Australia ini menjelaskan, saat ini tidak perlu mengeluarkan dana hingga ratusan juta rupiah untuk membayar iklan di media massa tradisional. Seharusnya, kata Popy, anggaran promosi itu digunakan untuk media sosial internet.
"Sekarang dunia dalam genggaman anda. Misalnya di Jawa Barat kami memanfaatkan Blogger. Ini biayanya murah dan gratis. Kami pernah buat Fam Trip waktu KAA (Konferensi Asia Afrika). Kita bawa para wisatawan asing ke titik-titik promosi tempat wisata kita dan kita ekspose ke dunia hanya melalui Blogger," paparnya.
"Kita bisa mencontoh Tebing Keraton. Saat itu ada turis yang berfoto disana dan memostingnya di akun media sosial miliknya. Itu yang like sampai ribuan orang. Akhirnya sekarang orang beramai-ramai kesana," sambung alumni S2 Master of Business Administration, MSU, Kentucky Amerika Serikat itu.
Senada diungkapkan, General Manager PT Telkom Bengkulu Nugroho Setia Budi. Menurutnya, seyogyanya pemerintah, para pelaku wisata dan dunia usaha di Bengkulu mulai memanfaatkan media sosial.
"Benar bahwa media sosial biayanya jauh lebih murah. Tidak perlu dan berjuta-juta rupiah. Tapi harus ada lembaga yang mengkoordinasikan dan mengkombinasikan semua potensi yang ada," demikian Budi, sapaannya.
Diketahui, Senin (7/11/2016), Sekretaris Daerah se-Provisni Bengkulu melakukan rapat koordinasi untuk menyatukan gerak menuju Visit Bengkulu 2020. Setiap daerah diminta untuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk mencapai program tersebut.
Rapat yang dipimpin Plt Sekda Provinsi Bengkulu Sudoto itu memfokuskan pembahasan pada pembangunan infrastruktur pariwisata, namun dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. [MS]