Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

UMKM Ditarget Berorientasi Ekspor

workshop-umkm-di-bengkuluBENGKULU, PB - Provinsi Bengkulu yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, memiliki potensi besar sebagai pintu masuknya jalur ekspor dan impor di wilayah Sumatera. Potensi ini menjadi salah satu dari lima program prioritas Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, yakni Pengembangan Infrastruktur Strategis dan Industrialisasi.

Disamping itu, Provinsi Bengkulu yang kaya akan komoditas alamnya seperti Kopi, Cacao, Kelapa dan juga ikan Tuna menjadi nilai ekonomi tersendiri dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sendiri memiliki perananan penting sebagai penggerak sektor ekonomi, dimana melalui terbukanya jalur ekspor dapat memudahkan UMKM untuk memasarkan produk–produk unggulan, khususnya yang berasal dari Provinsi Bengkulu.

“Kita harapkan UMKM ke depan berorientasi kepada ekspor, kenapa begitu? Karena UMKM menjadi fokus pemerintah, dimana UMKM ini menjadi pondasi ekonomi dunia, di negara–negara maju UMKM inilah yang paling sukses karena tidak meruntuhkan perbankan,” jelas Kepala Diskopperindag Provinsi Bengkulu Ismed Lakoni saat menghadiri Workshop Bagi Pengusaha Pemula Bidang Ekspor dan Impor bertempat di Hotel Pasir Putih Bengkulu, Kamis (24/11/2016).

Diungkapkan Ismed Lakoni bahwa masih minimnya keinginan masyarakat untuk menjadi pelaku usaha di sektor UMKM disebabkan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Menurutnya pola pikir tersebut harus diubah karena UMKM sendiri kini menjadi kekuatan ekonomi khususnya di Indonesia, ia juga berhadap pelaku ekonomi di sektor UMKM dapat menembus pasar ekspor. Disamping itu pemerintah khususnya Provinsi Bengkulu.

“Orientasi kita maunya menjadi Pegawai Negeri Sipil, ini yang mau kita buka, kita berharap nanti dengan workshop ini akan muncul pengusaha pemula yang bergerak di sektor ekspor di bidang UMKM. Pemerintah sudah memberikan kemudahan, regulasinya sudah jelas dan lebih gampang,” jelas Ismed.

Tujuan dari diadakannya workshop ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha pemula tentang ekspor dan impor, sehingga mendorong meraka untuk membentuk suatu pola pikir ekspor dalam menghadapi pasar bebas ASEAN dan Global.

Dalam Workshop Bagi Pengusaha Pemula Bidang Ekspor dan Impor dihadiri oleh 40 pelaku usaha pemula dari Kabupaten/Kota Se-Provinsi Bengkulu yang menghadirkan narasumber Kepala Diskopperindag Ismed Lakoni, Konsultan Bank Indonesia Antoni Sitorus, KSOP Provinsi Bengkulu Febry Bur, serta praktisi UMKM Verry Dunda dari PT Bengkulu Sejahtera Madani. [MS]