Ilustrasi[/caption]BENGKULU, PB - Kejadian bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah Indonesia seperti banjir bandang di Bandung dan Aceh, tanah longsor di Garut, serta angin kencang di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir semakin meningkat.
Hal ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil di wilayah Indonesia. Selain itu, beragam fenomena, dari daerah pertemuan angin hingga dipicu oleh skala atmosfer skala lokal maupun skala yang lebih luas juga menjadi penyebab hal ini.
BMKG melansir, dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera dan Jawa relatif tinggi. Diprakirakan potensi hujan masih terus meningkat dalam seminggu ke depan khususnya di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, termasuk Bengkulu.
Besarnya pengaruh lokal dan tingginya pemanasan mengakibatkan periode saat ini hingga akhir November nanti memicu peningkatan intensitas Thunderstorm yang memungkinkan terjadi petir dan angin kencang.
Sehingga masyarakat diimbau berhati-hati ketika beraktifitas di luar rumah pada sore hari.
"Dalam beberapa pekan ke depan hingga periode awal tahun 2017 sebagian wilayah Indonesia akan memasuki puncak musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, jalan licin, dan lainnya," demikian tulis BMKG, Rabu (23/11/2016).
Untuk cuaca hari ini, BMKG memprediksi, hampir seluruh wilayah di Bengkulu akan diguyur hujan dengan intensitas ringan. Namun untuk tiga wilayah yakni Tais, Bintuhan, dan Manna diprediksi akan dilanda hujan disertai petir. [GP]
