BENGKULU, PB - Semakin rendahya angka inflasi di daerah menjadi tolak ukur kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, menekan angka inflasi yang terjadi di Bengkulu setahun terakhir menjadi target utama Bank Indonesia perwakilan Bengkulu di tahun 2017 mendatang.
Diketahui, inflasi Bengkulu sampai akhir desember 2016 lebih dari 5 persen, sementara inflasi pangan berada pada angka 3,7 persen.
“Jadi angka–angka tersebut menggambarkan bahwa ekonomi Bengkulu cukup baik dan inflasinya cukup terkendali. Di tahun 2017 terget kami inflasi berada pada angka dibawah 5 persen,” jelas Kepala Perwakilan BI Bengkulu Endang Kurnia usai bertemu Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti didampingi Kabiro Ekonomi Provinsi Bengkulu Yuliswani, di ruang kerja gubernur Rabu siang (14/12/2016).
Selain menekan angka inflasi, lanjut Endang Kurnia, pihaknya juga akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu melalui beberapa program yang telah disiapkan.
Cara yang digunakan diantaranya, optimalisasi program kredit lunak bagi para pelaku ekonomi mikro melalui bank konfensional yang ada di Provinsi Bengkulu dan mendorong tumbuhnya industri berskala besar seperti agro-bisnis peternakan dan budidaya udang.
“Dengan adanya industri agro-bisnis tersebut dan angka inflasi rendah, Bank Indonesia Bengkulu juga akan membantu pemerintah daerah mendatangkan investor. Dengan demikian, ekonomi masyarakat akan semakin tumbuh,” ungkapnya.
Disamping itu, mendukung program–program unggulan Pemprov Bengkulu seperti di bidang agro-maritim dan pariwisata, tambah Endang Kurnia. Bank Indonesia perwakilan Bengkulu juga akan membina kluster nelayan dan pembinaan klaster pariwisata seperti membina Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang handycraft.
“Bantuan kami memang masih terbatas, karenanya kami pilih 1 atau 2 proyek yang potensial. Seperti halnya agro-maritim dan pariwisata,” tutup Endang Kurnia.
Atas undangan yang disampaikan Kepala Perwakilan BI Bengkulu tersebut, Gubernur Bengkulu yang akrab disapa RM ini menyambut baik hal tersebut. Gubernur RM berharap adanya kontribusi maksimal dari BI Bengkulu bagi perekonomian masyarakat, salah satunya di sektor agro-bisnis peternakan sapi.
“Saya lihat itu pertama dari segi geografi, karena daerah penghasil daging dunia itu Selandia Baru, Australia kemudian India. Kalau ditarik garis lurus, ini langsung dekat dengan pelabuhan Pulai Baai, sehingga potensi daging sangat menjanjikan,” ungkap Gubernur Bengkulu.
Sementara itu, kedatangan Kepala Perwakilan BI Bengkulu menemui Gubernur tersebut dalam rangka menyampaikan undangan terkait pelaksanaan agenda pertemuan tahunan Bank Indonesia “Bankers Dinner”, guna menyampaikan tentang perkiraan arah ekonomi Bengkulu dan mendengar arahan Gubernur untuk pembangunan ekonomi Bengkulu tahun 2017. [MS]