BENGKULU SELATAN, PB - Jika dibanding tahun 2016, pendapatan daerah Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2017 mendatang diprediksi akan mengalami penurunan sebesar Rp 109.892.277.527,22. Tahun 2016 pendapatan daerah sebesar Rp 1.064.869.273.653,44, estimasi tahun 2017 pendapatan daerah turun menjadi Rp 954.976.996.126,22 atau mengalamai penurunan sebesar 10,32 persen.
Jika memang terjadi penurunan pendapatan daerah sebesar Rp 109 Miliyar lebih, maka tentunya hal ini juga akan berpengaruh terhadap jalannya pembangunan di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Estimasi terjadinya penurunan pendapatan daerah tersebut tergambar dalam nota keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2017 yang disampaikan oleh Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud di hadapan paripurna DPRD Bengkulu Selatan, Sabtu, 10 Desember 2016.
Adapun sumber-sumber pendapatan daerah yang diprediksi mengalami penurunan yakni dana perimbangan mengalami penurunan sebesar Rp 99.705.612.000, dari dana perimbangan tahun 2016 sebesar Rp 870.789.443.000 turun menjadi Rp 771.083.831.000 atau turun sebesar 11,45 persen.
Lain-lain pendapatan yang sah turun dari Rp 142.115.679.770,64 menjadi Rp 129.351.157.692,22 atau sebesar Rp 12764.522.074,42 atau sebesar 8,98 persen.
Akan tetapi dari sisi Pendapatan Asli Daerah diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar Rp 2.577.856.547,20 dari Rp 51.964.150.882,80 menjadi Rp 54.542.007.430,00.
"Kalau dilihat dari dari komposisi penerimaan daerah, baik tahun 2016 maunpun 2017 mendatang, permasalahan utama yang dihadapi dari sisi pendapatan adalah bahwa pemerintah daerah masih sangat tergantung dengan dana perimbangan dari pusat," ujar Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud saat menyampaikan nota keuangan di hadapan pimpinan dan anggota DPRD beserta peserta paripurna lainnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bengkulu Selatan Yevri Sudianto mengatakan bahwa adanya penurunan dana perimbangan dari pusat tersebut bisa jadi disebabkan adanya rasionalisasi anggaran secara nasional. (Apd)