BANDUNG, PB - Rencana pembangunan kota pintar (Smart City) di Kota Bengkulu nampaknya tak sekedar omong kosong. Humas Pemerintah kota (Pemkot) Bengkulu melakukan studi langsung ke Bandung untuk merealisasikan program ini.
Plt. Kepala Bagian Humas Kota Bengkulu Rusmika Meiliza mengatakan dipilihnya Bandung lantaran kota yang dipimpin Ridwan Kamil ini merupakan tuan rumah sekaligus penggagas kota pintar. Karena itu, pihaknya ingin mengetahui secara langsung manfaat dari smart city tersebut.
"Secara fisik, 70 persen taman digital di Bengkulu sudah selesai. Kita ingin tahu lebih lanjut apa feedback dari pelaksanaan smart city ini," kata Rusmika.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Diskominfo Kota Bandung, Dewi Mulyani yang menyambut langsung rombongan menerangkan program Smart City merupakan kerja bidang telematika Diskominfo Kota Bandung. Pembangunannya sendiri sudah dilakukan sejak dua tahun belakangan.
Selama dua tahun itu, lanjutnya, tidak kurang dari Rp 30 Miliar dikucurkan pemerintah untuk pembelian monitor dan peralatan lain yang ditempatkan di Gedung Bandung Command Centre (BCC). Sementara untuk 43 CCTV dan beberapa tower lainnya, Bandung bekerjasama dengan sponsor (pihak ketiga).
"Untuk saat ini, penganggaran hanya untuk maintanance saja. Selain itu, ada juga beberapa aplikasi yang masih kita kembangkan dan menggunakan dana yang cukup besar," jelas Dewi.
Dia mengaku, nilai investasi yang besar dalam pembangunan ini setara dengan feedback yang dihasilkan pemerintah. Misalnya, kinerja menjadi lebih cepat dengan adanya smart city ini dibanding manual seperti dahulu.
"Feedback ke masyarakatnya secara langsung mungkin belum, tapi untuk pemerintah sangat terasa, kinerja menjadi lebih cepat," ungkapnya.
Untuk diketahui, beberapa demo dari penggunaan smart city juga ditunjukkan di BCC ini. Misalnya, operator memberikan beberapa data yang bisa diakses masyarakat dan juga pelaporan yang bisa dilakukan masyarakat melalui aplikasi.
"Dari CCTV ini, kita bisa lihat kemacetan, kejadian bencana seperti banjir, kebakaran dan lainnya. Nantinya, kejadian tersebut akan BCC kordinasikan dengan TMC Polda Jabar," jelas salah satu operator BCC, Rizki eka Putri.
Menurutnya, dengan adanya pantauan secara elektronik ini, walikota tidak perlu blusukan lagi. Penindakan atas pengaduan masyarakat juga bisa lebih cepat.
"Lewat BCC ini, pak wali bisa kontrol semua pejabat, semua SKPD, bahkan hingga Lurah dan Camat. Contoh Pantau proyek pembangunan Kota Bandung," paparnya. [IC]