REJANG LEBONG, PB - Peringatan Hari AIDS Sedunia di Rejang Lebong berjalan meriah. Setidaknya, 1500 orang pelajar berbagai tingkatan sepakat menyatakan tolak prilaku seks bebas dan narkoba yang belakangan makin merajalela melanda di kalangan remaja dan pelajar di dunia.
Dalam kegiatan yang dinamakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar di GOR Curup, Kamis pagi (1/12) ini, Bupati Rejang Lebong, A Hijazi juga meminta agar Warga Rejang Lebong tidak takut untuk memeriksakan diri guna mendetekai HIV/AIDS sejak dini sehingga bisa dilakukan penganan medis.
"Yang harus kita jauhi itu adalah prilaku seks bebas dan Narkoba yang merupakan penyebab utama peredaran HIV/AIDS. Tetapi, kita boleh mengucilkan mereka yang telah terlanjur mengidap HIV/AIDS. Sebab, penyakit ini menular dengan cara khusus yaitu seks bebas dan narkoba, " ujar Hijazi.
Dijelaskan Hijazi, saat ini Rejang Lebong berada di posisi ke 2 tertinggi untuk jumlah pengidap HIV/AIDS dari seluruh kabupaten dan kota yang bernaung di Propinsi Bengkulu. "Dahulu, pengidap HIV/AIDS didominasi oleh kalangan Waria, namun sekarann justru didominasi oleh pasangan resiko tinggi (Resti), seperti pacar, hubungan intim di luar nikah dan pangan suami istri. Yang rata - rata berusia produktif yaitu usia 25 hingga 49 tahun. Ini harus dan wajib kita waspadai, " ujar Hijazi.
Data terhimpun, presentasi pengidap HIV/AIDS atau kerap disebut Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yaitu 23 % Pasangan Resti, 19 % Kaum Waria, 11 % kaum laki suka laki, 6 % warga bonaan lapas, 5 % pelanggan Seks komersial dan 28 % berasal dari lain - lain.
"Sedangkan presentase kematian ODHA sendiri yaitu 35 % masih hidup, 14 % belum terpantau dan 51 % ODHA yang telah meninggal dunia. Untuk itu, ini perlu dijadikan perhatian khusus bagi kita semua. Khususnya pelajar, kita wajib memehami bahaya HIV/AIDS ini, " tegas Hijazi. (Ifan)