BENGKULU SELATAN, PB - Setelah rencana pendirian sekolah berbasis Kristiani di bawah Yayasan Ebenhaezer mendapat penolakan dari 40-an warga (KK) RT 07 Kelurahan Gunung Ayu Kecamatan Kota Manna, akhirnya Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Selatan (BS) mulai melunak.
Meski sempat dilakukan peletakan batu pertama oleh Bupati BS Dirwan Mahmud beberapa waktu lalu, akhirnya Pemda BS akan mengkaji ulang rencana pendirian sekolah tersebut.
"Ya, pemerintah harus mendengar suara dan kehendak rakyat, bukankah tujuan pemerintah untuk mensejahterakan rakyat lahir dan batin. Tadi (Minggu 4/12/16) Pak Bupati sudah menyampaikan secara terbuka di acara Reuni Akbar SMPN dan SMAN 1 Bengkulu Selatan, dirinya mengatakan akan mengevaluasi ulang rencana tersebut (pendirian sekolah berbasis kristen," ujar Wakil Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, warga RT 17 Kelurahan Gunung Ayu menggalang dukungan tandatangan penolakan. Setidaknya sudah ada 40 warga/KK yang menyatakan penolakan. Di antara yang menyatakan penolakan adalah pimpinan pondok pesantren Makrifatul Ilmi Abdullah Munir. Warga beralasan pendirian sekolah tersebut tanpa sepengetahuan dan izin warga sekitar. [Apd]