BENGKULU, PB – Sebanyak 377 PTT (Pegawai Tidak Tetap) atau yang lazim disebut tenaga honorer di lingkup Pemerintah Kota Bengkulu harus mengikuti seleksi. Assesment bagi PTT tersebut untuk menjaring sumber daya yang profesional dan mumpuni. Kegiatan ini berlangsung di SMKN 3 Kota Bengkulu pada Selasa (20/12) pagi.“Assesment ini dilakukan sebagai dasar untuk melakukan rasionalisasi kebutuhan tenaga honorer yang ada dilingkungan Pemda Bengkulu,” ujar Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala BKD Kota Bengkulu Bujang HR.
PTT ini merupakan para tenaga honorer yang diangkat melalui SK Walikota Bengkulu pada awal tahun 2016 ini. Pelaksanaan assesment ini menggunakan 10 lokal kelas di SMKN 3 Kota Bengkulu.
“Para peserta akan mengerjakan 50 soal pilihan ganda dalam waktu 60 menit. Soal assesment itu terdiri dari pengetahuan umum dan pengembangan diri,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Kota Marjon mengatakan bahwa rasionalisasi PTT ini sudah melalui kajian selama 1,5 tahun. Salah satunya adanya rekomendasi dari BPK untuk menyeimbangkan APBD.
“Selama ini belanja pegawai lebih besar daripada belanja modal,” katanya.
Dari hasil analisa, selama ini belanja pegawai terutama PTT menyerap anggaran sebesar Rp. 65 Miliar per tahun. Padahal tahun 2017, Pemkot dituntut untuk meningkatkan infrastruktur.
“Dengan sedikit menggeser belanja pegawai ini kita dapati bahwa 55 % APBD kita bisa digunakan untuk belanja modal sedangkan sisanya untuk belanja pegawai,” terangnya. Dengan rasionalisasi PTT ini hanya akan diambil 60 orang berdasarkan peringkat nilai.
Masih menurut Marjon bahwa dengan adanya assesment ini akan memenuhi aspek keadilan. Tidak ada lagi PTT yang bekerja berdasarkan titipan atau dibecking pejabat. Siapapun bisa menjadi PTT berdasarkan hasil ujian assesment ini. Hasil ujian ini akan diumumkan di BKD pada Selasa (27/12/2016) mendatang. [rilis/humas]
