BENGKULU SELATAN, PB - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) menerima bantuan sebesar Rp 60 Miliyar yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bengkulu. Bantuan tersebut untuk infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten BS. Selain itu ada bantuan bantuan hiba keuangan sebesar Rp 2,5 miliar untuk perehapan gedung sekolah.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, Parial mengatakan, bantuan untuk infrastruktur jalan dari APBD Provinsi dapat digunakan khusus jalan. Agar kedepan jalan di Kabupaten BS yang menjadi prioritas pembangunan. Diharapkan semua askes jalan yang diperlukan menjadi lancar.
“Setiap Kabupaten Provinsi Bengkulu juga menerima bantuan infrastruktur jalan dan untuk BS menerima Rp 60 miliar,”kata Parial didampingi anggotanya Riswan Veri, Sefty Yuslinah dihadapan Wakil Bupati (Wabup) BS Gusnan Mulaydi, saat kunjungan kerja (Kunker) bertempat di Pemda BS ruang kerja Wabup, Sabtu (7/1).
Dikatakannya, BS juga menerima bantuan Rp 2,5 miliar untuk sekolah SD dan SMP. Namun bantuan itu sesuai peruntukan usulan masing-masing sekolah. Seperti sekolah yang butuh perehapan gedung sekolah, pagar dan lainnya. Bukan berarti bantuan itu untuk semua sekolah SD dan SMP, melainkan sesuai dengan sekolah yang membutukan.
“Bantuan merupakan keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten. Sebab anggaran di Kabupaten belum terpenuhi untuk pembangunan oleh sebab itu dengan bantuan hiba keuangan dapat membantuh usulan sekolah yang layak perbaikan,”ujarnya.
Lanjutnya, dengan bantuan hiba keuangan di tahun 2017 ini maka dapat dipergunakan sebaiknya untuk sekolah yang sangat membutukan untuk pembenahan sekolah. Sebab dengan bantuan dapat menjdikan sekolah di Kabupaten BS ini yang sudah tidak layak dapat diperbaiki. Oleh karena itu pemerintah sangat memprioritaskan untuk sekolah yang masih butuh perbaikan.
“Silahkan sampaikan usulan sekolah yang layak dibangun. Karena sekolah merupakan tempat menimbah ilmu para generasi muda sebagai generasi penerus dan kedepan generasi menjadi cerdas, berprestasi, beriman dan lainnya,”ungkapnya.
Ditambakan Parial, terkait adanya peletakan batu pertama untuk sekolah non muslim ia pun angkat bicara. Sebab pendirian sekolah tersebut perlu dilakukan tahapan pengkajiannya. Jangan sampai kedepan menjadi polemik warga di Kabupaten BS ini. Yang mana sekolah non muslim rencana akan berdiri di tengah-tengah kampung muslim di Rt 07 Keluarahan Gunung Ayu Kecamatan Kota Manna.
Sebagai komisi yang membidangi tentang pendidikan, semua itu perlu dilakukan tahapan pengkajian. Sebab dalam pendirian sekolah tersebut warga sudah melakukan penolakan. Dan selain itu belum mendapat izin dari lingkungan dalam artian belum ada syarat mutlak.
Selain itu pendirian sekolah berdekatan dengan pondok pesantren Makrifatul`ilmi dibawah pimpinan Abdullah Munir. “Bukan kami menolak, tapi warga pun sudah menolak pendirian sekolah yayasan eben haezer tersebur,” pungkasnya. (Apd/Bis)