ADA bukti kehidupan terbaru di planet mini Ceres yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Peneliti Ceres menemukan senyawa organik yang merupakan kunci kehidupan awal Bumi.
"Kehidupan primitif bisa saja berkembang di Ceres, kata Michael Küppers, ilmuwan planet di European Space Agency (ESA).
Mengutip laporan The Verge, Kamis (17/2/2017), senyawa organik yang ditemukan di Ceres berada di dekat kawah Ernutet yang berdiameter 51,5 kilometer, di belahan utara planet.
Kendati demikian, peneliti masih belum mengenal senyawa molekul yang mereka temukan. Mereka baru bisa menduga senyawa tersebut satu kelompok dengan mineral pembentuk tar di Bumi.
Senyawa organik ini terdeteksi berkat penglihatan Visible and InfraRed Mapping Spectrometer yang menempel di pesawat antariksa Dawn. Dawn diluncurkan pada 2007 silam dan mengitari orbit Ceres sejak 2015.
Kajian di Ceres sebelumnya menunjukkan terdapat garam dan amonia di sana. Tak hanya itu, pengamatan Dawn dan teleskop lain juga menemukan air es dan karbonat yang secara teori mendukung sebuah kehidupan.
"Ceres terbukti punya mineral yang mengandung amonia, air es, karbonat, garam, dan sekarang material organik," tutur Simone Marchi, yang ikut menulis temuan ini di jurnal Science.
Para peneliti memperkirakan senyawa tadi tidak berasal dari asteroid atau komet, melainkan dari dalam Ceres sendiri. Namun mereka masih tak mengerti bagaimana senyawa itu bisa bergerak dari dalam ke permukaan planet.
Dengan temuan ini, Ceres yang diyakini terbentuk 4,5 miliar tahun silam, menjadi kandidat terkuat kedua setelah Mars untuk menemukan kehidupan lain di Tata Surya. (**)
"Kehidupan primitif bisa saja berkembang di Ceres, kata Michael Küppers, ilmuwan planet di European Space Agency (ESA).
Mengutip laporan The Verge, Kamis (17/2/2017), senyawa organik yang ditemukan di Ceres berada di dekat kawah Ernutet yang berdiameter 51,5 kilometer, di belahan utara planet.
Kendati demikian, peneliti masih belum mengenal senyawa molekul yang mereka temukan. Mereka baru bisa menduga senyawa tersebut satu kelompok dengan mineral pembentuk tar di Bumi.
Senyawa organik ini terdeteksi berkat penglihatan Visible and InfraRed Mapping Spectrometer yang menempel di pesawat antariksa Dawn. Dawn diluncurkan pada 2007 silam dan mengitari orbit Ceres sejak 2015.
Kajian di Ceres sebelumnya menunjukkan terdapat garam dan amonia di sana. Tak hanya itu, pengamatan Dawn dan teleskop lain juga menemukan air es dan karbonat yang secara teori mendukung sebuah kehidupan.
"Ceres terbukti punya mineral yang mengandung amonia, air es, karbonat, garam, dan sekarang material organik," tutur Simone Marchi, yang ikut menulis temuan ini di jurnal Science.
Para peneliti memperkirakan senyawa tadi tidak berasal dari asteroid atau komet, melainkan dari dalam Ceres sendiri. Namun mereka masih tak mengerti bagaimana senyawa itu bisa bergerak dari dalam ke permukaan planet.
Dengan temuan ini, Ceres yang diyakini terbentuk 4,5 miliar tahun silam, menjadi kandidat terkuat kedua setelah Mars untuk menemukan kehidupan lain di Tata Surya. (**)