BENGKULU, PB - Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bengkulu, angka Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 berkurang 8.010 jiwa atau 1,19 persen.Kadinsos Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar menjelaskan, penurunan jumlah penerima PBI JKN 2017 ini merupakan hasil dari beberapa program yang telah dilakukan pihaknya setahun terakhir.
Selain itu, peran serta atau campur tangan dinas lain juga memberikan kontribusi tersendiri atas menurunnya angka tersebut, “ini merupakan hasil kerjasama Dinsos Provinsi Bengkulu bersama bebera dinas teknis lainnnya. Ya hasilnya cukup baik, ada penurunan indikator angka kemiskinan dari sisi PBI JKN,” jelas Kadinsos Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar, Rabu (22/02).
Namun, jumlah Keluarga Pemanfaatan (sebelumnya disebut keluarga miskin) yang menerima bantuan beras sejahtera/rastra (sebelumnya dikenal istilah raskin) di tahun 2017 meningkat menjadi 7,26 persen.
Adanya pergantian penyebutan istilah dari keluarga miskin menjadi keluarga pemanfaatan serta dari istilah raskin menjadi rastra, menurut Rusdi Bakar bertujuan untuk mengurangi kesan yang kurang baik.
”Dengan digantinya istilah – istilah tersebut, supaya kemiskinan jangan lagi terlalu ditonjolkan,” tutup Rusdi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kadishubkominfo Provinsi Bengkulu. [Ms]
