BENGKULU, PB - Anggota Komite II DPD RI Riri Damayanti John Latief menggelar sosialisasi empat pilar kepada kalangan mahasiswi di Bengkulu, belum lama ini.
"Betapa agung karya para pendiri bangsa kita yang terangkum dalam empat pilar. Bayangkan saja, semua rakyat di 17 ribu lebih pulau, dijajah ratusan tahun, berhasil dipersatukan dengan empat pilar kebangsaan," kata Riri.
Kepada yang hadir, Riri mengutarakan pada dasarnya Empat Pilar Kebangsaan telah berhasil merawat Indonesia yang beraneka etnis, suku dan agama, jauh dari keretakan.
"Sudah banyak negara yang retak dan hancur karena perbedaan etnis, suku dan agama. Tapi kita tetap kokoh. Tapi bukan berarti kita bisa lengah dengan berbagai upaya memecahbelah bangsa kita yang terus dilakukan pihak luar. Terutama terhadap menguatnya fundamentalisme, etnosentrisme, dan provinsialisme," pesannya.
Jebolan Universitas Indonesia ini mengimbau kepada para mahasiswi yang hadir saat itu untuk menguatkan kembali konsep Empat Pilar Kebangsaan agar tali perekat bangsa Indonesia tak renggang karena berbagai ancaman yang masuk, terutama dari praktik globalisasi.
Meliza, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), mengapresiasi adanya Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini dikalangan mahasiswi. Ia juga menanyakan kepada Riri langkah apa yang perlu dilakukan ketika melihat perempuan disingkirkan dalam dunia politik, padahal Pancasila dan UUD 1945 telah secara jelas menyatakan bahwa kedudukan semua warga negara tanpa memandang jenis kelamin dan ras adalah sama.
Menjawab itu, Riri menegaskan, perempuan harus ikut ambil bagian aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Riri berharap perempuan tidak alergi dengan politik. Riri mengajak perempuan untuk masuk ke dalam pemerintahan dan mengubah kebijakan publik agar lebih berpihak kepada isu-isu perempuan dan anak.
"Jangan lupa, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan peluang yang sama baik kepada laki-laki maupun perempuan untuk terlibat dalam mengurus masalah bangsa ini. Kita tidak bisa membiarkan persoalan 200 juta lebih rakyat Indonesia hanya diselesaikan oleh laki-laki saja. Tanggungjawab itu harus kita pikul bersama. Karena tanpa perempuan, kemajuan bangsa Indonesia ini bisa timpang," demikian Riri.
Acara ini lalu ditutup dengan pembagian buku yang berisi tentang Empat Pilar Kebangsaan. [AM]