Karya : Elvi Ansori
Hidup canggung
Di bawah belas kasihan sibunga bakung
Tergagap pada pengap cahaya temaram
Terjerembab pada pekatnya lubuk Dendam
Lubuk ini terlalu sempit
Ketika buaya mulai saling berhimpit
Buaya berteriak mengkadalkan biawak
Kurak-karik tertawa geli sang katak
Diabukanlah Petimun Sikinlili
Yang diadopsi pembesar negeri kolonialisasi
Bukan karena Raffles atau Arnoldi
Memang kita sudah nyaman terjajah di negeri sendiri
Ketika lembak kehilangan barong landongnya
Ketika serawai hilang serunting dan sekujangnya
Ketika Rejang tak menemui sacral kejeinya
Ketika semende telah raib ucap dan jampinya
Cukup sudah buaya mengkadalkan biawak
Agar tak ada katak
Kurak-karik nyanyikan irama sahdu
Di lorong-lorong gedung parlemen
Vanda hookeriana
Pada mahkota benang sari dan putikmu
Tersimpan syiar-syair Burniat dan Marjati
Menyusup darah dan jiwa pasirah Selebar
Tugu itu meredam jeritan Thomas Parr
Ditimbun lumpur dan pasir muara Bangkahulu
Pada kelopak dan tangkai layumu
Dipekatnya lubuk Dendam
Meraba angin belantara Bukit Barisan
Hanya sepi yang bertahta
Di tengah riuhnya dol dan tassa
Bengkulu, 02 Januari 2017