BENGKULU, PB - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berusaha mengangkat berbagai potensi yang dimiliki. Salah satunya, perhelatan akbar Internasional Bencoolen Dol Festival yang akan digelar 2018 mendatang. Internasional Bencoolen Dol Festival ini rencananya akan menggabungkan seni budaya dari berbagai suku di Bengkulu secara kolosal diantaranya Musik Dol, Tari Semut khas Pulau Enggano, Sarafal Anam khas Suku Lembak, Tari Kejei yang merupakan kesenian rakyat Rejang dan Dendang khas Serawai.
Festival ini rencananya akan berlokasi di Benteng Marlborough, selain melibakan sanggar – sanggar yang ada di Bengkulu, festival ini juga melibatkan pelajar – pelajar internasional dan keduataan besar yang ada di Indonesia.
Untuk diketahui, musik Dol Bengkulu terpilih dalam penyambutan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Istana Bogor beberapa waktu lalu. Selain itu Musik Dol juga mulai dilirik oleh beberpa musisi kenamaan tanah air diantaranya Koreografer kenamaan Denny Malik dan Komponis Indonesia Erwin Gutawa.
“Kita persiapkan semua salah satu yang kita dorong secara kuat yaitu Musik Dol kita publikasi terus sehingga semakin dikenal, semakin disenangi dan semakin ingin diketahui. Kita akan dorong secara terus – menerus Dol ini kedepan semakin baik,” jelas Plt. Sekda Provinsi Bengkulu Ir. Sudoto saat memimpin Rapat persiapan HUT TMII dan Rapat Penjajakan gelar event kolosal Internasional Dol Festival bersama perwakilan sanggar di Bengkulu dan OPD, Jumat (10/3).
Sudoto menambahkan, Pemda Provinsi Bengkulu berkeinginan agar pariwisata dapat mendorong perekonomian, karena menurutnya beberapa event pariwisata yang selama ini belum secara signifikan mendorong perekonomian. Hal ini disebabkan perputaran uang hanya dari masyarakat Bengkulu sendiri, karena yang tertarik untuk datang adalah pedagang dari luar bukan wisatawan.
“Kita ingin membangun suatu event dimana orang datang kita, kita siapkan tempat dan pada saat mereka belanja ke tempat kita maka uang yang beredar akan lebih banyak maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian serta pendapatan masyarakat kita,” tegas Sudoto. [Ms]