BENGKULU, PB - Lima Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) Provinsi Bengkulu, menggelar rapat koordinasi Ketahanan Pangan, guna antisipasi gejolak harga bahan pokok menjelang Bulan Puasa dan Lebaran Idul Fitri mendatang.Selain itu, dengan stabilnya harga bahan pokok dapat menekan lajunya inflasi di Provinsi Bengkulu.
Rapat yang dilaksanakan di kantor Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu itu, dihadiri oleh Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan serta pihak Bulog.
Dari data yang ada di Disperindag Prov Bengkulu, ada beberapa item bahan pokok yang harganya berfluktasi dan ada yang naik, sehingga perlu disikapi mulai dari sekarang.
"Jangan sampai kita tidak siap jika terjadi lonjakan harga bahan pokok yang dapat menimbulkan inflasi," kata Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Lierwan, saat membuka acara Rakor, Jumat (24/3).
Sementara itu, Plt Kepala Biro Adminustrasi Perkonomian dan SDA Setda Provinsi Bengkulu, Januar Jurmalisyah menyampaikan, inflasi tersebut boleh saja terjadi, artinya ada geliat ekonomi, namun harus tetap mengacu pada standar inflasi nasional.
"Inflasi kita 0.17 persen, artinya masih terkendali asal tidak melampaui batas yang telah ditentukan," sebutnya, saat memberikan arahan pada peserta Rakor.
Akan tetapi, lanjutnya, kita tetap perlu melakukan antisipasi dengan jalan melakukan operasi pasar, sehingga masyarakat tidak resah akan lonjakan harga yang terjadi.
"Sebaiknya kita lakukan operasi pasar setiap bulannya, biasanya lonjakan harga tersebut berada pada 7 hari menjelang puasa dan 14 hari sebelum lebaran," paparnya.
Sebagai langkah awal, tambahnya, setiap OPD diminta untuk membuat matrik kegiatan yang berpotensi menstabilkan harga bahan pokok di pasaran.
Dari Rakor tersebut disepakati untuk pengendalian inflasi bahan pokok dengan melakukan operasi pasar murah, rumah pangan kita dan toko tani.
Sedangkan waktu pelaksanaannya, pada H-7 dan H-14 sebelum puasa dan lebaran setiap Jumat dan Sabtu. [Ms]
