BENGKULU, PB - Perhatian pengunjung Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2017, tertuju pada stage performance saat tabuhan Musik Dol khas Bengkulu bergema. Penampilan Musik Beruji Dol, Sanggar Puspa Kencana Budaya yang merupakan sanggar dibawah bimbingan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu ini memukau pengunjung yang hadir.
“Saya melihat Dol Bengkulu dalam event MATTA Fair ini, saya kira ini tampilan budaya Bengkulu yang sangat menarik sekaligus elegan, dan semangatnya itu sangat tinggi,” jelas Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat ikut menyaksikan pentas Dol yang belokasi di Hal 1 MATTA Fair 2017, Sabtu (18/3).
Namun menurut Wakil Gubernur Rohidin Mersyah, walupun animo penonton cukup baik, ada beberapa hal yang perlu lebih ditingkatkan, karena ini merupakan event internasional. Diantaranya, jumlah personil yang yang ikut dalam pentas, menurut Wagub terlalau sedikit, sehingga alat musik Dol tidak bisa ditampilkan semua karena keterbatasan personil.
“Saya membandingkan dengan beberapa pentas seni dari beberapa negara lain, seperti Filipina, kemudian tadi juga tampil dari negara Malaysia sendiri, saya kira Dol mendapat sisi yang bagus di mata penonton ya, dan sekali lagi ini mencerminkan suatu semangat seni yang sangat baik untuk kita promosikan ke mancanegara,” Tambah Wagub yang juga mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini.
Pada Kesempatan yang sama, salah seorang anggota Sanggar Puspa Kencana Budaya, Hadi Supriono mengungkapkan rasa bangganya dapat berpartisipasi dalam event internasional seperti MATTA Fair 2017, selain melestarikan budaya juga dapat mempromosikan Bengkulu ke masayarakat internasional dan di Malaysia. Ia sendiri berharap agar lebih banyak event – event budaya serta pagelaran seni di Bengkulu, agar seniman – seniman Bengkulu memiliki wadah untuk berkreasi.
“Karya yang dihasilkan seniman–seniman Bengkulu ini sangat banyak, namun kita muncul hanya di Festival Tabut, sedangkan di Bengkulu itu banyak sekali karya – karya yang bagus dari Utara Mukomuko sampai ke Selatan (Kaur; red),” jelas Hadi.
Sanggar Puspa Kencana Budaya pada event MATTA Fair 2017 ini, membawa 5 orang penabuh dan penari Dol yakni Hadi Supriono, Deni Saputra, Noverson Triyanda Sitohang, Anjas Dwi Putra serta M. Ronaldo Perdana. Musik Beruji Dol sendiri merupakan salah satu ritual dalam ritual Tabot yang biasa dilaksanakan menyambut 1 Muharam di Bengkulu. Selain itu juga ikut Bujang dan Gadis Bengkulu sebagai duta Wisata Bengkulu dalam event MATTA Fair ini.
Disamping itu, salah seorang pengunjung MATTA Fair 2017 asal Malaysia, Mohd Hanifa Mohd Radhal mengungkapkan, ia takjub akan pementantasan Musik Dol, bahkan ia ingin sekali berkunjung ke Bengkulu dan menyarankan agar Bengkulu harus lebih meningkatkan promosi wisatanya.
“Jadi kalau di Malaysia ini, orang tahunya Jogja, Bandung dan Bali, tapi jika menyebut Bengkulu, orang bertanya – tanya di mana Bengkulu? Jadi, Promosinya harus lebih, itu saja, untuk tradisi dan budayanya semuanya sangat bagus,” terang Mohd Hanifa Mohd Radhal.
Untuk diketahui, Musik Dol sendiri kini mulai dikenal luas. Terhitung sejak dilantik, Bengkulu di bawah kepamimpinan Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah mulai bersolek, memperluas jaringan di kancah nasional dan internasional. Bahkan beberapa waktu lalu Musik Dol terpilih dalam penyambutan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Istana Bogor. Selain itu, Musik Dol juga mulai dilirik oleh beberapa musisi kenamaan tanah air diantaranya Koreografer kenamaan Denny Malik dan Komponis Indonesia Erwin Gutawa.
Sebagai ajang promosi di tingkat internasional, Provinsi Bengkulu juga akan menggelar Internasional Bencoolen Dol Festival 2018, event ini rencananya akan menggabungkan seni budaya dari berbagai suku di Bengkulu secara kolosal, diantaranya Musik Dol, Tari Semut khas Pulau Enggano, Sarafal Anam khas Suku Lembak, Tari Kejei yang merupakan kesenian rakyat Rejang dan Dendang khas Serawai. [Ms]