BENGKULU SELATAN, PB – Memasuki musim panen saat ini, jumlah produksi gabah kering giling di Bengkulu Selatan saat ini mencapai 81.459 Ton. Namun jumlah ini menurun jika dibanding tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah masalah pengairan/irigasi serta hama tikus.
Hal tersebut mengemuka pada saat panen raya di area persawahan Ataran Matai Desa Talang Indah Kecamatan Bungamas, Kamis (16/3/17). Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Bidang Tanama Pangan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Haroni, saat menyampaikan kata sambutan mewaikili Kepala Dinas Pertanian.
“Kita terus berupaya untuk mengejar target program swasembada pangan. Kami juga terus menggalakkan kerjasama dengan Kodim 0408 Bengkulu Selatan serta pihak lainnya. Termasuk kelompok tani,” ujar Haroni.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Mentari Pagi Desa Talang Indah Silan Aryadi mengatakan bahwa pengairan sawah di ataran Matai masih menggunakan sistem tadah hujan. Rerata petani di sana melakukan turun tanam padi sebanyak dua kali setahun.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menyempatkan menyerahkan 14 unit hand tractor secara simbolis kepada 14 Kelompok Tani di Bengkulu Selatan.
Wabup juga memberi masukan kepada petani untuk menanam padi beras merah. Menurut Wabup, nilai ekonomis dan harga jual beras merah jauh lebih tinggi.
“Mohon maaf pemerintah daerah masih terbatas dalam membantu petani dan mengembangkan pertanian di Bengkulu Selatan,” ujar Gusnan Mulyadi. (Apd)
