BENGKULU, PB - Jiwa suatu bangsa bisa dilacak dari kebudayaannya. Karena itu, permasalahan Empat Pilar Kebangsaan juga permasalahan kebudayaan. Seni sebagai bagian dari kebudayaan harus mendapatkan dukungan dan dorongan dari pemerintah.
Misalnya ketika Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu merumuskan program Wonderful Bengkulu 2020. Sekalipun targetnya adalah mengangkat Bengkulu sebagai objek destinasi wisata, tapi seni budaya menyatu di dalamnya.
Demikian disampaikan anggota Komite II DPD RI Riri Damayanti John Latief atas kegiatan Festival Bengkulu Art dalam pertemuan dengan Teater Jengkal, baru-baru ini.
Senator termuda di Indonesia itu mengatakan, seni dan budaya ini harus dilestarikan sama-sama. Karena misalnya ketika orang ke Bali, maka mereka tidak hanya ingin melihat alamnya, tapi juga seni dan budayanya.
"Semua karya seni budaya dalam masyarakat Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh yang harus dianggap sebagai kekayaan sosial nasional kita bersama," katanya.
Riri optimis, di Kota Bengkulu seni dan budaya sudah banyak menggeliat dengan misalnya keberadaan Teater Jengkal. Tapi di kabupaten-kabupaten, upaya melestarikan karya seni budaya Bengkulu beransur-ansur mulai ditinggalkan.
"Dulu di Rejang Lebong, seni teaternya jauh lebih hidup dari pada yang ada di Kota Bengkulu. Tapi sekarang sudah jarang sekali terlihat. Hal ini tentu patut kita sayangkan. Saya sendiri sangat berkeinginan agar seni budaya Rejang Lebong itu dapat dihidupkan kembali," paparnya.
Mahmud, salah seorang anggota Teater Jengkal mengatkaan, sebaiknya pemerintah daerah senantiasa memberikan support terhadap upaya melestarikan seni budaya tersebut. Menurut dia, Selama ini perhatian pemerintah daerah agak kurang.
Menanggapi hal tersebut, Riri mengatakan, pemerintah daerah harus memberikan dukungan untuk perkembangan seni dan budaya yang ada di Bengkulu.
"Tapi kalau pun tidak disupport, kita jangan berhenti. Kalau pemerintah daerah itu biasanya bisa memberikan fasilitas terhadap kegiatan kita. Kalau pun mereka tidak membantu, jangan kemudian kita tidak melakukan apa-apa untuk melestarikan seni budaya leluhur kita. Kita bergerak saja terus dengan kemampuan dan kepedulian kita. Mungkin ketika mereka melihat kita sudah mampu untuk memberikan yang terbaik bagi Bengkulu, lama-lama pemerintah daerah juga akan tergerak untuk melakukan apa yang kita lakukan. Intinya jangan pesimis dengan pemerintah," demikian Riri. [RN]