BENGKULU, PB - Setiap menjelang bulan Puasa dan Lebaran selalu terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti Cabai Merah, Daging Ayam Ras, Beras dan Miyak Goreng. Data survei pemantauan harga inflasi periode 2015–2016 oleh Bank Indonesia menunjukan bahwa pada H –14 sampai H –7 Lebaran di 2015 terjadi kenaikan hingga 0,84% - 1,73%, sedangkan pada 2016 kenaikan hingga 1,27% - 1,39%. Dengan lonjakan tertinggi rata – rata Daging Ayam Ras hingga 10,27% (mtm), disusul Cabai Merah 9,49% (mtm). Hal ini merupakan salah satu penyumbang terjadinya Inflasi.
“Kenaikannya ini susah kita redam, tetapi yang bisa kita redam adalah lonjakan harganya yang tinggi kita harapkan kenaikannya relatif kecil, ini terkonfirmasi bahwa setiap memasuki bulan puasa dan lebaran harga selalu naik,” jelas Christin R. Sidabutar Deputi Bidang Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bengkulu saat menggelar Pertemuan Tim Teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu 2017, di Ruang Rapat Besar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu, Selasa (14/3).
Menurut Christin untuk mengatasi lonjakan harga menjelang Puasa dan Lebaran salah satunya dengan melakukan evaluasi dan pengembanganpelaksanaan Pasar Murah. Pasar murah ini sendiri difokuskan pada H –14 Puasa dan Lebaran yang tersebar di Kabupaten/Kota. Orang – orang yang seharusnya ke pasar dengan banyaknya pasar murah di beberapa titik orang akan kepasar murah.
“Jadi di pasar orang jualan yang mau menaikan harga juga berfikir karena bersaing dengan pasar murah hingga tidak jadi menaikan harga. Pembeli juga dari pada beli mahal di pasar pasti lebih baik ke pasar murah, ini salah sau upaya yang bisa kita lakukan untk meredam kenaikan harga,” pungkas Christin.
Christin juga menambahkan bahwa Pasar Murah ini tidak harus menggunakan APBD dan APBN, dapat dengan melakukan kerjasama bersama TNI, Bulog, BUMN, Petani, serta Pengusaha Retail untuk mendapatkan harga terendah hingga tidak ada subsidi. Pasar murah juga dapat menggerakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yakni melalui binaan – binaan semisal peternak ayam.
“Jadi dalam pengendalian Inflasi ini sebenarnya kita dapat juga turut menghidupkan perekonomian lokal kita, hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita,” tambah Deputi Bidang Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bengkulu.
Sejalan dengan hal tersebut, Januar Jurmalinsyah Plt. Kepala Biro Adminisrasi Perekonomian dan SDA Setda Provinsi Bengkulu mengungkapkan, Pemda Provinsi telah menyiapkan 3 lokasi Pasar Murah yang akan di gelar pada H –14 Lebaran mendatang. Adapun 3 lokasi Pasar Murah tersebut yakni di Kota Bengkulu (Kampung Melayu, Kelurahan Kandang, Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut, Pasar Bengkulu dan Kecamatan Singaran Pati), Kabupaten Seluma (Suka Raja) dan Kabupaten Bengkulu Tengah (Pondok Kelapa dan Nakau).
"Dengan rapat ini diharapkan mendapatan masukan - masukan serta usulan - usulan yang mampu kita lakukan untuk menekan angka inflasi saat ini dan pelan – pelan dapat memutus rantai tengkulak,” tegas Januar Jurmalinsyah. [Ms]