BENGKULU SELATAN, PB – Berdasarkan populasi yang ada saat ini, keadaan stock sapi dinyatakan cukup untuk memenuhi konsumsi lokal warga Kabupaten Bengkulu Selatan. Bahkan sebagian daging sapi dari Bengkulu Selatan digunakan untuk memasok stok daging di Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Kaur dan seluma.
Berdasarkan data yang ada di akhir tahun 2016, jumlah populasi sapi potong di Bengkulu Selatan sebanyak 14.282 ekor, Kerbau 3.924 ekor, Kambing 18.754 ekor, Domba 183 ekor, Ayam Buras 292.553 ekor, ayam Ras petelur 54.933 ekor, ayam Ras pedaging 102.089 ekor, itik 25.202, entok 28.520, angsa 149 dan puyuh 11.679 ekor.
“Stok untuk konsumsi lokal daging Sapi, kerbau dan ayam cukup. Untuk Bengkulu Selatan tidak perlu didatangkan dari luar. Bahkan, untuk Sapi, Kerbau dan ayam Bengkulu Selatan juga jadi pemasok bagi Kabupaten tetangga seperti Kaur dan seluma,” terang Edi Siswanto, Kasi Pakan, Produksi dan Bibit Ternak Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan.
Namun, untuk kebutuhan telur, diakui Edi bahwa kebutuhan untuk konsumsi masyarakat Bengkulu Selatan masih didatangkan dari Padang, Sumatera Barat dan Medan, Sumatera Utara.
Rerata untuk peternakan di Bengkulu Selatan, baik Sapi, Kerbau maupun kambing masih menggunakan sistem tradisional.
“Sistem budidaya peternakan kita masih tradisional, belum intensif. Dampaknya, ini berpengaruh terhadap kesulitan pengawasan. Misalkan ada hewan yang sakit susah dipantau dari sisi kesehatan ternakpun ulit dipantau. Karena masih tradisional dan biasanya rerata peternakan di Bengkulu Selatan belum dikandangkan,” jelas Edi.
Terkait dengan wacana program penguatan kelembagaan ekonomi petani/peternak melalui Badan Usaha Milik Petani/Peternak (BUMP), dirinya belum mengetahui secara persis.
“Mungkin sosialisasinya belum sampai ke kami. Apalagi itu kan programnya provinsi,” demikian Edi Siswanto. (Apd)
