BENGKULU, PB - Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, para wisatawan tidak mau berkunjung ke suatu daerah, jika daerah tersebut sudah dianggap buruk akibat tidak kondusifnya keamanan dan ketertiban suatu daerah. Terlebih lagi jika suatu daerah tersebut merupakan daerah rawan konflik.
Untuk itulah, Wagub Rohidin meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) se-Provinsi Bengkulu, dapat melaksanakan fungsinya dalam pengawasan serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Apalagi saat ini pemerintah Bengkulu sedang gencar-gencarnya melakukan promosi dan persiapan untuk Visit 2020 Wonderful Bengkulu yang merupakan salah satu dari lima program prioritas pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Perannya harus betul-betul dilaksanakan untuk membuat keadaan yang kondusif di Bengkulu ini, agar orang yang berkunjung di Bengkulu merasa aman dan nyaman. Karena, sebaik apapun destinasi wisata maupun suguhan yang kita berikan, namun daerah itu stigmanya tidak aman dan tidak kondusif, maka tentu wisatawan enggan untuk berkunjung ke Bengkulu ini,” tutur Wagub Rohidin, usai membuka acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Kesbangpol Provinsi Bengkulu, di Bengkulu, Jumat (21/4) malam.
Agar peran Kesbangpol tersebut berjalan, Wagub Rohidin meminta Kesbangpol harus memiliki kompetensi teknis, dengan memiliki kepekaaan yang tinggi terhadap potensi konflik yang terjadi. Selain itu, Kesbangpol harus menjadi komunikator dan mediator yang handal dalam menangani suatu permasalahan.
Karena menurutnya, di Kesbangpol inilah muara semua nilai sosial masyarakat, baik LSM maupun media dan ormas lainnya, termasuk isu-isu inteligen pada tataran pemerintah tersebut ada di Kesbangpol.
“Sinyalnya harus benar-benar menembus batas. Harus memiliki sensitifitas dan kepedulian yang kuat. Sehingga mampu mendekteksi secara dini potensi konflik yang akan terjadi,” kata Rohidin.
Kesbangpol diminta melakukan fugsi koordinatif, supporting antar OPD provinsi dengan kabupaten/kota untuk fokus menjaga kestabilan ketertiban masyarakat dan politik. Hal tersebut dimaksudkannya agar jika ada permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat dapat segera diatasi dan diredam, sehingga kondisi suatu daerah tetap stabil dan aman.
Dengan demikian, lanjut Rohidin, para wisatawan tidak takut berkunjung ke Bengkulu ini dan program prioritas pemerintah dapat berjalan lancar.
“Jika ada konflik sosial yang potensial dapat di reda dengan baik, begitu juga konflik horizontal yang ada, maka harus secepatnya ada solusi untuk mengatasinya,” sebut mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Farid Abdullah mengatakan, tujuan Rakorda ini untuk mensinergikan antar OPD di kabupaten dan kota, agar berdaya guna untuk mensukseskan program pemerintah Visit 2020 Wonderful Bengkulu.
“Kita akan mengambil langkah-langkah strategis dalam menangani permasalahan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat dalam persiapan Vist Wonderful Bengkulu, maupun proses Pemilukada tahun 2018 mendatang,” kata Farid.
“Walaupun Peranan Kesbangpol dalam kegiatan pembangunan tidak kelihatan secara fisik, namun kita berperan dalam menunjang dan membackup kegiatan pembangunan fisik yang ada,” pungkasnya. [Ms]