BENGKULU SELATAN, PB - Berawal dari lomba menulis Esai Pesona Bumi Sekundang yang diadakan Komunitas Ayo Menulis Bengkulu dan Gerakan Sekundang Membaca maka tersusunlah sebuah buku “Pesona Bumi Sekundang”.
Buku itu merupakan naskah-naskah peserta lomba yang diseleksi. Sebagai pengumpul naskah, editor dan Layout serta desain covernya adalah Elvi Ansori, Ketua Komunitas Ayo Menulis Bengkulu.
Pada hari Sabtu, tanggal 22 April 2017 di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan di pagi hari yang cerah, telah dilounching buku Pesona Bengkulu bersamaan dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba menulis esai Pesona Bumi Sekundang.
Hadir pada saat itu adalah Perwakilan dari Dinas Diknas Bengkulu Selatan, Asisten I Bupati Bengkulu Selatan. Bupati Dirwan Mahmud sendiri berhalangan hadir karena sedang menghadiri peresmian kabupaten Baru, yaitu Kabupaten Pesisir Barat.
Juga hadir Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dari Jakarta, karena acara itu bersamaan dengan Harlah PMII dan peluncuran buku “Selayang Pandang PMII Bengkulu Selatan” yang ditulis dan disusun oleh Elvi Ansori dibantu Mafahir ketua Cabang PMII Bengkulu Selatan.
Buku Pesona Bumi Sekundang berisi tentang keunikan Bengkulu Selatan, keunikan budaya dan tradisinya, wisata alam dan wisata sejarah serta wisata religi dan tak lupa tentang wisata kulinernya.
"Semoga dengan terbitnya buku Pesona Bumi Sekundang ini akan menambah motivasi pemuda dan remaja Bengkulu Selatan untuk giat menulis, terutama menulis hal-hal yang mengangkat keunikan dan keindahan Bengkulu Selatan," kata Elvi Ansori.
Kegiatan tetap berjalan dengan baik meskipun diselenggarakan secara swadaya. Manfaatnya sangat dirasakan oleh kontributor yang rata-rata berprofesi sebagai pelajar, guru serta penggiat literasi di Bengkulu Selatan. Asisten I Bupati Bengkulu Selatan berjanji akan mensuport dan mambantu kegiatan positif seperti kegiatan ini.
"Semoga janji itu bisa terlaksana dan bukan sekedar angin sepoi-sepoi yang membuat terlena, namun sementara," ungkapnya.
Buku Pesona Bumi sekundang secara tak langsung membantu Dinas Pariwisata dalam mempromosikan objek wisata di Bengkulu Selatan. Namun sayang Dinas Pariwisata sendiri seakan menutup mata. Dan kegiatan Lomba serta penerbitan buku Pesona Bumi Sekundang secara tak langsung membantu Dinas Pendidikan dan Perpustakaan Daerah Bengkulu Selatan.
"Namun kegiatan ini luput dari perhatian Perpusda Bengkulu Selatan, yang kita tahu baru saja ada kegiatan besar yang menelan dana ratusan juta, yaitu kegiatan seremonial membaca ramai-ramai yang masuk rekor MURI, namun saat ini kegiatan itu hilang tiada bekas, hanya seremonial belaka," sampainya.
Kegiatan Komunitas Ayo Menulis Bengkulu dan Gerakan Sekundang Membaca merupakan kegiatan nyata yang terus bergerak menularkan virus budaya membaca dan menulis.
"Diapresiasi atau tidak, kegiatan itu akan tetap jalan," pungkasnya. [AR]