BENGKULU, PB - Perjuangan dan cita-cita luhur Raden Ajeng Kartini, kini sudah dapat dirasakan hasil serta manfaatnya. Hal itu dikatakan Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Bengkulu Lily Ridwan Mukti, bahwa saat ini perlakuan terhadap perempuan dalam tugas, karir, sosial dan politik, serta birokrasi sudah setara dengan kaum laki-laki. Menurutnya, hampir tidak ada lagi prilaku diskriminatif yang mengganggap kaum perempuan adalah tak layak atau dianggap tidak mampu.
"Emansipasi yang diperjuangkan Kartini, adalah emansipasi perempuan sesuai kodrat. Kita sebagai kaum perempuan harus ingat ada kewajiban kita sebagai ibu, sebagai istri. Bukan kesetaraan yang kebablasan tentunya," tuturnya saat puncak Peringatan Hari Kartini ke 138 di Gedung Serba Guna Sekretariat Provinsi Bengkulu, Kamis (27/4).
Istri Gubernur Bengkulu itu juga mengajak perempuan di Bengkulu untuk meningkatkat kualitas hidup melalui pendidikan dan pemberdayaan. Salah satunya pemberdayaan ekonomi kreatif yang bisa dikerjakan kaum perempuan, sehingga mampu membantu mewujudkan peningkatan kesejahteraan pada tiap-tiap keluarga. Untuk itu dirinya juga mengharapkan pemerintah daerah menciptakan kegiatan yang benar-benar mampu menyentuh langsung pada kegiatan riil.
"Seminar itu bukan tidak perlu, tapi untuk saat ini kita mengharapkan kegiatan yang bisa bersama kita kerjakan adalah yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Provinsi Bengkulu saat ini juga sedang dihadapkan dengan persoalan kemiskinan, mudah-mudahan kita bisa membantu program prioritas pemerintah," terang Lily Ridwan Mukti.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas semua partisipasi kaum perempuan Bengkulu hingga saat ini. Gubernur menambahkan, aktifitas organisasi perempuan melalui program pemberdayaan perempuan bisa menjadi garda depan dalam menjawab tantangan dan membangun Provinsi Bengkulu. Dirinya mengharapkan, organisasi perempuan bersama aktifis-aktifisnya membuat komunitas dan gerakan yang mampu membangkitkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan akut di Bengkulu.
"Kemiskinan di Provinsi Bengkulu dinilai sudah akut, masyarakat miskin terbiasa menelan kemiskinannya sendiri. Untuk itulah saya mengharapkan adanya gerakan dan komunitas yang membangkitkan kepedulian sesama," ungkap gubernur yang akrab disapa RM ini.
Badan Kerjasama Organisasi Wanita dan TP PKK juga komutitas perempuan lainnya, dalam peringatan Hari Kartini ke-138 telah menggelar berbagai kegiatan. Mulai dari Bhakti Sosial, sosialisasi antisipasi kanker serviks, serta kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk kaum perempuan. Bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), peringatan Hari Kartini mengusung tema: melalui semangat peringatan hari kartini, kita tingkatkan kualitas hidup perempuan melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Meski masih berpakaian kebaya cantik, para Kartini Bengkulu itu melanjutkan kegiatannya ke Kabupaten Bengkulu Tengah. Mereka datang melayat kepada keluarga korban kecelakaan penembakan yang menewaskan anak usia 14 tahun. Kedatangannya untuk memberikan dukungan moral atas musibah yang dialami. [Ms]