Politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai unjuk rasa menuntut Basuki Tjahaja Purnama dipenjara yang sudah terjadi berulang kali sebagai fenomena Ahok.
Menurut Doli, Ahok sudah membuat Indonesia rusak, baik dari sisi nilai maupun moralnya.
Dia pun menilai Jakarta membutuhkan seorang pemimpin yang tegas bukan kasar. Selain itu, Doli juga tak melihat prestasi dari Ahok selama memimpin Jakarta.
"Soal prestasi, tak ada juga prestasinya Ahok itu, macet di Jakarta juga masih, Gubernur DKI (Ahok) ini, kalau merasa dirinya hebat, Jakarta tak banjir seperti kemarin-kemarin, udah gak macet lagi" kata Doli di Warung Daun, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 1 April 2017, sebagaimana dirilis viva.co.id.
Selain itu, Doli juga mengatakan, soal isu negatif campaign dan black campaign itu memang susah untuk dihindari. Namun, dia yakin masyarakat sudah lebih pintar dan paham, mana sesuatu yang fakta serta bukan fakta, khususnya pada berita-berita yang ada di media sosial.
Dia mengungkapkan, dibandingkan dua hal tersebut, di medsos malah terjadi aksi saling ejek dan serang. Dan hal yang diributkan bukan lagi soal antar pendukung paslon, tapi soal masyarakat muslim dan non muslim.
"Sejak munculnya fenomena Ahok, rusak semua nilai, etika, hukum, dan moral bangsa. Bayangkan saja, pemerintah bisa langgar hukum karena soal Ahok, termasuk perilaku massa berubah," ujarnya.
Pada masa kepemimpinan sebelum Ahok, menurut Doli, warga tidak berperilaku seperti ini.
"Sejak kapan sih massa Indonesia begitu hebohnya saling serang soal agama di medsos, dulu gak ada tuh, damai-damai saja, pas ada kasus Ahok saja," ujarnya. (**)