BENGKULU, PB - Pakar politik kebangsaan, Yudi Latif berkujung ke Kota Bengkulu, kedatangannya dalam rangka menghadiri diskusi kebangsaan bertema "Urgensi Penataan Sistem Ketatanegaraan Indonesia melalui perubahan UUD NKRI 1945". Hadir sebagai narasumber, Yudi menekankan pentingnya nilai keindonesiaan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Diskusi yang diprakarsai anggota DPD RI, Ahmad Kanedi tersebut digelar ditempat bersejarah yakni, rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Anggut Atas, Kota Bengkulu, Rabu (17/5)
"Bangsa yang baik harus mengambil unsur-unsur terbaik dari Indonesia. Kita bangsa yang majemuk dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa," kata Yudi saat diskusi.
Keindonesia yang majemuk itu, sambung Yudi, harus dikuatkan dengan sebuah pandangan dan cita-cita luhur yang disepakati secara bersama. Sistem tata negara harus mengedepankan semangat gotong royong dan kekeluargaan.
"Keragaman Indonesia tidak bisa dipersatukan sebelum kita menyamakan tujuan kita," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Bengkulu, Patriana Sosialinda, menyambut baik diskusi kebangsaan dalam rangka membuka wawasan konstitusi dan mengenalkan jati diri bangsa yang sejati.
Pelaksana kegiatan, Ahmad Kanedi mengatakan, tujuan diskusi adalah untuk menampung aspirasi ketatanegaraan dari masyarakat untuk memperkuat NKRI. Pandangan, saran dan masukkan dari masyarakat itu kelak akan dijadikan sebagai rujukan dalam membangun sistem demokrasi yang sehat di Indonesia.
"Ini merupakan tugas dari DPD RI untuk memaksimal nilai demokrasi demi kemajuan bangsa yang kita cintai ini, apalagi Bengkulu merupakan kota perjalanan budaya yang banyak menyimpan sejarah bangsa," ucapnya.
Turut hadir dalam diskusi kebangsaan tersebut, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu, Zacky Antoni dan Dosen Hukum Tata Negara Universitas Bengkulu, Amancik. Keduanya hadir sebagai narasumber bersama Yudi Latif. [Media Center Kominfo Kota Bengkulu]