BENGKULU, PB - Salah satu kunci keberhasilan pembangunan di Provinsi Bengkulu adanya sinergitas antar provinsi, kabupaten dan kota. Wakil Gubernur Bengkulu menilai belum maksimalnya pembanguan saat ini karena belum adanya satu visi dan misi antar Gubernur, Bupati dan Walikota.
Dirinya mengibaratkan Provinsi tersebut sebuah rumah besar, dimana penghuni kamar-kamarnya adalah kabupaten dan kota. Rumah tersebut belumlah menjadi sebuah rumah yang utuh, jika penghuni kamar tersebut tidak merasa memiliki rumah tersebut.
“Rumah kita ini belum utuh, jika penghuni kamar-kamar dalam satu rumah itu, belum ada rasa memiliki rumah tersebut,” kata Wagub Rohidin mengibaratkan.
Hal tersebut disampaikan Wagub Rohidin saat mengikuti acara Forum Discussion Group (FGD) yang digagas oleh Universitas Bengkulu (UNIB), yang mengetengahkan persoalan bagaimana mensinergikan dan memberdayakan potensi untuk percepatan pembangunan Provinsi Bengkulu. Dimana saat ini provinsi Bengkulu msih sering disebut sebagai daerah termiskin dan tertinggal di wilayah timur bagian barat Indonesia ini.
Acara dalam rangka Dies Natalis UNIB ke-35 tahun 2017 tersebut, diikuti juga oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Anggota DPD RI dan DPR RI Dapil Bengkulu, tokoh masyarakat serta pimpinan media massa.
Menurut Wagub Rohidin Mersyah, Bengkulu ini memiliki potensi yang luar biasa serta beranekaragam budaya, namun di sisi lain harus diakui, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi termiskin di wilayah Sumatera dan menduduki peringkat ke delapan termiskin se-Indonesia.
Rohidin mengibaratkan keburukan Bengkulu tersebut seperti tubuh manusia yang banyak memiliki penyakit. Hal tersebut hanya boleh diketahui dan ditangani oleh dokter atau ahlinya agar penyakit tersebut dapat diketahui sebab dan obatnya.
“Kalau penyakit di tubuh kita ini diketahui semua orang, maka tentu orang tidak mau berteman dengan kita, kita boleh membuka penyakit kita tersebut kepada ahlinya, agar dapat diobati,” sebut Rohidin, dihadapan peserta FGD, di Gedung Rektorat UNIB, Rabu (24/5).
Sedangkan Pemda Provinsi Bengkulu lanjutnya, telah memprioritaskan lima program yang dapat mengobati penyakit Provinsi Bengkulu ini, dimana program prioritas tersebut dapat sukses jika dilakukan secara bersama-sama.
Disisi lainnya, anggota DPD RI, M Soleh, menilai pertemuan ini menjadi awal yang baik dalam upaya bersama komponen masyarakat dalam membangun Bengkulu ini. Dirinya sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Wagub Rohidin, dimana harus adanya satu visi dan misi dari pihak kabupaten dan kota dalam membangun Bengkulu ini.
“Nggak apa-apa, kita bongkar aja, agar ada satu visi Gubernur dengan Bupati dan Walikota dalam membangun Bengkulu ini,” kata M Soleh
Selain itu, mantan Ketua DPD RI ini mengungkapkan, pihaknya telah berkomitmen tetap untuk membantu pembangunan di Provinsi Bengkulu ini, dengan mengupayakan membuka keterisolasian Provinsi Bengkulu ini.
Walaupun diakuinya, secara politis, Provinsi Bengkulu ini kurang dilirik karena jumlah penduduknya yang sedikit, namun dengan apa adanya ini, M Soleh berharap untuk tidak berkeluh kesah, harus ada promosi yang baik untuk Bengkulu ini.
“Saat ini, bagaimana kita bisa menjual diri, bagaimana rekan-rekan media juga bisa membuat headline yang seksi, yang dapat menarik investor datang ke Bengkulu ini,” ujarnya. [Ms]