[caption id="attachment_43302" align="alignleft" width="300"] Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat membuka acara Rafflesia Entrepreneur 2017 di Grage Horizon, Minggu (21/5). (Foto: MC/ Istimewa[/caption]
BENGKULU, PB - Entrepreneur adalah menciptakan kemandirian dengan inovasi yang dimiliki untuk melepaskan diri dari ketergantungan pihak lain. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah saat membuka acara Rafflesia Entrepreneur 2017 di Grage Horizon, Minggu (21/5).
"Fondasi Kemandirian hanya dapat dibangun dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, bagaimana pola pikir dibentuk, etika diajarkan, hingga ilmu agama, sehingga jiwa Entrepreneur terbentuk," tutur Wakil Gubernur yang juga mantan Wawkil Bupati Bengkulu Selatan ini.
Menurut Rohidin, menjadi pribadi dan masyarakat yang mandiri, jiwa entrepreneur atau kewirausahaan mesti ditanamkan sejak dini, karena ini menjadi fondasi kemadirian umat yang berujung pada kekuatan ekonomi.
Apabila mayoritas setiap individu atau sekelompok orang memiliki lini bisnis yang berawal dari ingin memenuhi kebutuhan masyarakat, kemudian memberdayakan orang sekitar, tercipta industri, bersinergi dan melahirkan pelaku usaha baru dari industri yang dibuat.
"Jika mayoritas orang sudah memiliki pola pikir demikian, memikirkan akan menciptakan usaha, kemudian dari seorang entrepreneur menciptakan lini bisnis, hingga dapat menciptakan pelaku usaha baru lainnya secara kontinu," ucap Rohidin dengan semangat mengajak 438 peserta yang ikut Seminar Rafflesia Entrepreneur 2017.
Menurutnya, Seorang Presiden, Kepala Daerah, Menteri dan Duta Besar sekalipun harus memiliki Jiwa entrepreneurship yang kuat, dalam lingkup kerja mereka jiwa entrepreneur sangat berguna untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki oleh negara maupun daerah, "Mereka dapat berpikir dan berupaya potensi apa yang nmemiliki added value dan dapat menjadi sales yang goal nya dapat memakmurkan rakyat," tutup Wagub sekaligus menutup acara. [Ms]