BENGKULU, PB - Memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas terhadap jasa angkutan wisata khususnya sektor laut, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi dan Kota Bengkulu, KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Bengkulu dan perwakilan beberapa pengusaha jasa wisata Pulau Tikus menggelar rapat koordinasi teknis.
Kadishub Provinsi Bengkulu Bambang Budi Djatmiko menjelaskan, dilaksanakannya rapat teknis tersebut untuk memastikan seluruh angkutan wisata menuju objek wisata Pulau Tikus layak jalan dan layak pengukuran, sehingga menjamin keamanan serta kenyamanan wisatawan saat dalam perjalanan. Sehingga Program Prioritas Gubernur Bengkulu Visit 2020 Wonderful Bengkulu mendapatkan dukungan penuh dari salah sektor wisata tersebut.
“Jadi fasilitasi kepada seluruh stekholder yang ada agar teman–teman yang usaha di jasa angkutan Pulau Tikus itu diberikan kemudahan. Baik itu izin usahanya, izin pengukuran dan kalau bisa ya dibebaskan dari biaya,” jelas Budi Djatmiko usai memimpin rapat teknis Optimalisasi Angkutan Jasa Wisata Pulau Tikus, di Ruang Rapat Enggano Dishub Provinsi Bengkulu, Rabu (10/05).
Selain itu terhadap kapal–kapal yang belum memenuhi standar kelengkapan dan keselamatan, Dishub Provinsi Bengkulu bersama instansi teknis terkait akan mengupayakan bantuan perlengkapan sarana prasarana dan fasilitas angkutan.
“Kepada teman–teman yang kira–kira kapalnya tidak sesuai atau kurang perlengkapan, kita harapkan nanti disampaikan untuk diberikan bantuan. Jadi ada bank yang memberikan kredit kepada pihak jasa angkutan wisata,” tambah Budi Djatmiko.
Tidak hanya ke Pulau Tikus, kedepan optimalisasi jasa angkutan wisata laut ini direncanakan Budi Djatmiko juga akan menyasar ke objek–objek wisata lainnya, seperti ke objek wisata Pulau Mega yang berdekatan dengan pulau Enggano.
Sementara itu selain jasa angkutan wisata laut, kedepan Dishub Provinsi Bengkulu juga merencanakan akan melakukan optimalisasi angkutan jasa wisata lainnya, seperti jasa angkutan jarak pendek objek wisata Pantai Panjang serta di titik-titik objek wisata di beberapa kabupaten lainnya.
“Kalau bisa ada angkutan jarak pendek, jadi wisatawan itu hanya parkir sekali, habis itu mau ke Pantai Jakat, Tapak Paderi dan Pantai Jakat menggunakan angkutan jarak pendek saja, sehingga tidak perlu parkir berkali–kali,” tutup Budi Djatmiko. [Ms]