JAKARTA, PB - Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, menyatakan instansi yang ia pimpin sepenuhnya siap untuk melaksanakan instruksi Presiden Jokowi terkait pariwisata. Instruksi itu terkait dengan tiga hal.
Pertama, menaikkan budget promosi di Kementerian Pariwisata empat hingga lima kali lipat. Kedua, anggaran sebesar itu untuk mendapatkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 20 juta di tahun 2019. Ketiga, semua Kementerian, lembaga terkait, termasuk pemerintah daerah diminta untuk mendukung program ini.
Senator termuda Indonesia, Riri Damayanti John Latief, mengungkapkan, target yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi tersebut merupakan hal yang realistis. Riri juga percaya bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu sepenuhnya siap untuk mensupport program tersebut. Menurut Riri, apa yang dibutuhkan saat ini adalah komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota.
"Perkembangan kondisi pariwisata Indonesia terus menunjukkan performa yang menggembirakan. Misalnya pertumbuhan wisman ke Indonesia terus meningkat setiap tahun, termasuk tertinggi di Asia, melampaui Thailand, Singapura dan Malaysia," katanya, baru-baru ini.
Disamping itu, lanjut Riri, program Wonderful Indonesia juga memperoleh banyak penghargaan dari berbagai negara. Pada bulan Maret 2017, Bali yang memiliki pantai sama indahnya dengan Bengkulu ditetapkan sebagai destinasi terbaik, mengalahkan London, Paris, Roma, New York City dan lain-lain. Bengkulu memiliki berbagai potensi wisata untuk mensejajarkan diri dengan Bali.
"Pada tahun 2020, sektor pariwisata ditargetkan dapat memberikan sumbangan devisa terbesar bagi Indonesia. Sayangnya dalam target Kementerian Pariwisata untuk menciptakan “10 Bali Baru”, Bengkulu tidak termasuk di dalamnya," ungkapnya.
Rapat terbatas antara Gubernur Bengkulu dengan Presiden Joko Widodo, tidak memasukkan usulan menjadikan Bengkulu sebagai “Bali Baru”. Hanya saja, 5 event wisata Wonderful Bengkulu 2020 masuk sebagai salah satu dari 28 proyek di Bengkulu yang diusulkan masuk program strategis nasional. Menurut Riri, hal itu patut diapresiasi.
"Untuk menyambut 20 juta wisman 2019 mendatang, langkah-langkah kongkrit harus kita lakukan. Misalnya dengan mensertifikasi seluruh tenaga kerja sektor pariwisata yang kita miliki, meningkatkan jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata, dan memassifkan pelatihan bahasa asing bagi pelaku usaha sektor pariwisata," demikian Riri. [MS]